Lebak, Banten (ANTARA) - Puluhan kendaraan roda dua dan roda empat yang terseret banjir bandang di Kabupaten Lebak belum dievakuasi oleh pemilik kendaraan maupun petugas dan menjadi tontonan warga pada Rabu.

Sebagian besar kendaraan yang terseret banjir berada di sekitar kawasan Sungai Ciberang. Saat banjir sejumlah kendaraan hanyut hingga tujuh kilometer.

"Kami belum memikirkan untuk mengevakuasi kendaraan," kata Nana, warga Kecamatan Sajira.

Banjir membuat rumah Nana hanyut dan rusak berat sehingga keluarganya untuk sementara menumpang di rumah kerabat yang lebih aman dari ancaman banjir.

"Kami fokus bagaimana bisa kembali membangun rumah dan belum memikirkan untuk mengevakuasi kendaraan," katanya.
 
Kendaraan warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Lebak, Banten. (ANTARA)


Sobri, warga Kecamatan Sajira lainnya, juga belum berpikir untuk mengevakuasi mobilnya yang terseret banjir bandang. Bersama keluarganya dia masih tinggal di Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira.

Sobri berencana mengurusi kendaraan yang terdampak di tepi Sungai Ciberang setelah urusan tempat tinggal keluarganya beres.

Camat Sajira H Rahmat mengatakan bahwa sampai sekarang sebagian besar kendaraan yang terseret banjir belum diambil oleh pemiliknya.

"Banyak kendaraan roda dua dan roda empat yang belum dievakuasi seperti di Desa Sukarame, Desa Calungbungur, Desa Sukajadi, dan Sajira Mekar," katanya.

Ia menambahkan, di antara kendaraan yang terseret banjir ada kendaraan jamaah peserta pengajian yang diparkir tidak jauh dari Sungai Ciberang.

Baca juga:
19 bangunan sekolah rusak berat akibat banjir di Lebak
Presiden: Banjir bandang di Lebak akibat tambang ilegal

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020