Bogor (ANTARA News) - Tim arkeolog dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Serang, Banten, akan meneliti bunker dan cagar alam diduga peninggalan Belanda yang ditemukan di Kelurahan Lawanggintung Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor. "Kami sudah mengundang tim arkeologi dari BP3 Serang dan mereka akan datang ke Bogor Senin (17/11) lusa," kata Kepala Dinas Informasi Pariwisata dan Budaya Kota Bogor Iyus Herdiyus di Bogor, Jumat. Dia mengatakan, tim dari BP3 akan didampingi oleh pegawai pemerintahan Kota Bogor akan meneliti benda-benda yang telah ditemukan warga setempat dan nanti hasilnya akan dijelaskan kepada masyarakat. Beberapa waktu lalu, pekerja bangunan proyek pembangunan restoran dan kafe Bukit Gumati menemukan bangunan beton berbentuk bulat berdiamter sekitar dua meter. Beton itu ditemukan di lokasi pembangunan di RT03/RW08 Kelurahan Lawanggintung. Pengawas proyek pembangunan gedung Bukit Gumati, Eman Mulyawan, mengatakan, ketika para pekerja bangunan meratakan tanah untuk membuat lubang pondasi, ada benda sangat keras yang sulit dipecahkan oleh palu besi. "Karena sangat keras tanah disekitarnya terus digali, sehingga muncul bangunan beton berbentuk bulat dengan diameter sekitar dua meter. Di bangunan mini tersebut ada pintu dan jendela kecil," katanya. Diakuinya, semula ia tidak menyangka bangunan mini tersebut adalah bunker petahanan tentara Belanda. Namun, dari cerita beberapa pekerja warga asli setempat, jika lokasi tersebut dulunya adalah tempat tentara Belanda, maka ia menduga bangunan mungil itu adalah bunker peninggalan tentara Belanda. Apalagi, kata dia, ada warga lainnya juga yang bercerita menemukan benda-benda lainnya yang terbuat dari batu dan keramik di sekitar lokasi tersebut. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Lawanggintung Jajang Suherman mengatakan, di Keluarahan Lawanggintung ada tiga bunker peninggalan zaman Belanda. Satu bunker berada di RT03/RW08 yang lokasinya dibangun restoran dan kafe Bukit Gumati, serta dua bunker lainnya berada di lahan milik Bank Mandiri di RT01/RW08 dan di lahan milik seorang warga Kota Bogor di RT04/RT01. Menurut dia, warga setempat juga menemukan benda-benda cagar budaya lainnya seperti, kapak batu, batu kecil berbentuk kaki bayi, dan kulit kerang bertuliskan huruf Palawa di RW 08, pada Agustus 2008. Selain itu, katanya, di RW 08 terdapat makam Mbah Dalem yang dikeramatkan warga. Ketika terjadi longsor di lokasi makam tersebut pada 2005, ada warga setempat yang menemukan gerabah berbentuk piring dan guci dari keramik. Di piring tersebut ada tulisan hurup latin yang menyatakan tahun 1800-an. "Penemuan-penemuan tersebut disimpan oleh warga yang menemukan," kata dia. Mantan Ketua RW 01 Kelurahan Lawanggintung ini mengatakan, ia sudah melaporkan penemuan benda-benda cagar budaya tersebut ke bidang kebudayaan Dinas Informasi, Pariwisata, dan Kebudayaan (Disparbud) Pemerintah Kota Bogor. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008