Tangerang (ANTARA) - Salah satu jalan penghubung Tangerang, Banten, ke DKI Jakarta, yakni Jalan Hasyim Ashari Ciledug-Pinang masih digenangi banjir setinggi paha orang dewasa pada Kamis sore yang mengakibatkan akses warga menuju ibu kota terputus.

Jalur tersebut masih ditutup total sejak Rabu (1/1) yang mengakibatkan kemacetan parah di sekitar lokasi, dan jalur alternatif melalui Bintaro dan Cipete Tangerang.

Di jalan tersebut terdapat beberapa perumahan yang juga tergenang banjir dengan ketinggian bervariasi yakni Perumahan Ciledug Indah I, Ciledug Indah II, Pinang Griya Permai dan Duren Village.

Imam Roni, warga Ciledug, yang bermukim di Perumahan Pinang Griya Permai mengatakan jalur Hasyim Ashari terputus karena masih meluapnya Kali Angke.

Menurut data BPBD DKI Jakarta, tìnggi air di pintu Angke Hulu sudah siaga I atau setinggi 3,45 meter per Kamis pukul 15.30 WIB.

"Di perumahan sekitar Ciledug juga masih banjir. Masih banyak warga yang perlu dievakuasi," ujar Imam.

Baca juga: Empat penyebab cuaca ekstrem dan banjir awal tahun
Baca juga: Terendam banjir, bufet senilai Rp3 juta jadi barang rongsokan


Imam mengatakan banjir karena luapan air di Kali Angke ini merupakan yang terparah sejak 2007 atau 13 tahun yang lalu. Tinggi air yang menggenangi rumahnya naik dengan cepat dari setinggi mata kaki hingga setinggi leher orang dewasa dalam tempo 4-5 jam saja pada Rabu (1/1).

"Banjir kali ini cepat sekali naiknya, dan tidak bisa diperkirakan," ujarnya.

Warga lainnya di Ciledug, Tyas Pamungkas (31), mengatakan tinggi air di dalam perumahan Ciledug Indah 1 masih mencapai 1,5 meter.

Sementara tinggi air di Perumahan Pinang Griya Permai sekitar satu meter pada Kamis sore ini. Tinggi air itu sudah menurun dibanding Rabu, ketika air di Perumahan Ciledug Indah I dan Pinang Griya Permai bisa mencapai dua meter.

"Tim SAR dari pemerintah kota Tangerang, kami harapkan lebih cepat bereaksi," ujarnya.

Di sekitar Jalan Hasyim Ashari kini didirikan posko-posko darurat untuk kebutuhan logistik korban banjir. Warga Ciledug menanti bantuan dari segala instansi untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam perumahan dan juga bantuan untuk memenuhi kebutuhan logistik para korban banjir.
Baca juga: Posko logistik siapkan 8.000 bungkus masakan siap saji
Baca juga: Dua warga ditemukan tewas terseret banjir di Jakarta Barat

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020