Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan menurunkan harga BBM bersubsidi setelah harga pertamax atau premium nonsubsidi di bawah premium bersubsidi, yakni Rp6.000 per liter. Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, di Bekasi, Jumat, mengatakan pemerintah tidak mau harga pertamax di bawah premium bersubsidi. "Saya kira itu betul-betul yang menjadi pertimbangan untuk turunkan BBM," katanya. Namun, menurut dia, saat ini, harga pertamax belum di bawah premium bersubsidi. Dikatakannya, kalau harga ICP (minyak mentah Indonesia) sudah di bawah 70 dolar AS per barel, barulah harga pertamax di bawah premium bersubsidi. "Saat ini, harga ICP masih 71,77 dolar AS per barel," katanya. Purnomo juga mengatakan, kalau memakai pertimbangan alokasi subsidi, maka sudah tidak ada lagi kemungkinan harga BBM bersubsidi turun. Sebab, angka subsidi sampai Oktober sudah mencapai Rp130 triliun atau lebih besar dibandingkan pagu APBN Perubahan 2008 yang Rp126 triliun. Kalaupun pagu subsidi bisa lebih rendah dari pagu APBN, maka harga minyak Indonesia harus 40 dolar AS per barel selama Nopember-Desember 2008. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008