"Kami tahu ada sejumlah wanita penting yang ingin mengendarai Ferrari. Hal penting yang kami pelajari adalah mereka tidak menginginkan Ferrari untuk wanita," kata Chief Marketing and Commercial Officer Ferrari NV, Enrico Galliera kepada Arabian Business, dilansir CarScoops, Rabu.
Galliera mengatakan bahwa kaum perempuan juga ingin merasakan rasa berkendara dengan mobil sport, layaknya para pria.
"Seorang wanita yang menginginkan mobil sport, ingin mengendarai mobil sport itu seutuhnya," kata dia.
Baca juga: Aston Martin serius cari investor
Baca juga: Ferrari terjun ke segmen hybrid lewat Roma sports coupe
"Adalah kesalahan yang (perusahaan) otomotif lakukan dan yang kami coba tidak lakukan adalah mendesain mobil untuk wanita. Saya mendesain mobil yang memberikan emosi, sehingga pria dan wanita punya kebutuhan yang sama," kata Galliera.
Ferrari juga menyatakan bahwa menciptakan mobil untuk gender tertentu akan merusak citra perusahaan, termasuk mengganggu para konsumen pria.
"Jika membuat Ferrari yang kurang kuat dan agresif, maka semua pria tidak akan membelinya karena mereka tidak akan membeli mobil wanita," lanjut Galliera.
Kendati demikian, Ferrari mengalami kenaikan pembeli dari kalangan wanita di seluruh dunia. Seperti diketahui, Ferrari baru saja meluncurkan Ferrari Roma dengan desain elegan yang menarik perempuan untuk datang ke diler Ferrari.
Baca juga: Ferrari punya tiga mobil baru sampai akhir 2019
Baca juga: Ferrari "recall" 2.071 unit di China karena masalah airbag
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019