Beijing (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakhiri kunjungan lima harinya di Beijing, China, sejak 22 Oktober 2008 hingga 26 Oktober 2008. Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono beserta rombongan meninggalkan Bandara Capital International Beijing, Minggu, pada pukul 14.00 waktu setempat atau pukul 13.00 WIB dengan menggunakan pesawat khusus kepresidenan Airbus A-330-300. Rombongan kepresidenan akan tiba di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada pukul 20.10 WIB. Presiden Yudhoyono berada di Beijing untuk menghadiri pertemuan puncak Asia Eropa (ASEM) ke-7 pada 24-25 Oktober 2008. Selain menghadiri forum ASEM ke-7 bersama dengan 42 kepala negara/pemerintahan Asia Eropa lainnya, Presiden Yudhoyono juga menghadiri pertemuan pemimpin negara ASEAN dan ASEAN+3. Selama di Beijing, Presiden Yudhoyono juga menggelar pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara Asia Eropa, di antaranya dengan Presiden China Hu Jintao, Presiden Perancis Nicholas Sarkozy, Perdana Menteri (PM) Thailand Somchai Wongsawat, dan Presiden Komisi Uni Eropa Jose Manuel Barroso. KTT ASEM ke-7 menghasilkan pernyataan bersama Asia Eropa tentang -di Amerika Serikat (AS) pada 15 November 2008 menghasilkan keputusan kongkrit untuk perubahan tersebut. Pertemuan puncak ASEM ke-7 juga menghasilkan Deklarasi Beijing tentang pembangunan berkelanjutan yang menegaskan komitmen para anggotanya untuk berupaya mengatasi bahaya perubahan iklim serta memenuhi target Millenium Development Goals (MDG). Para menteri Kabinet Indonesia Bersatu yang ikut dalam kunjungan ke China adalah Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, serta Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi. Pejabat negara lain yang ikut dalam rombongan Presiden antara lain Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, Anggota DPR Arief Mudatsir Mandan dan Yoris TH Raweyai. Sedangkan beberapa akdemisi yang ikut sebagai rombongan khusus adalah Rektor Universitas Indonesia (UI) Gumilar Rusliwa Somantri, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardyanto, Wakil Rektor II Universitas Airlangga Muslich Ansori, Ketua Majelis Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM) Suryo Guritno, Kepala Pusat Studi Biofarmaka IPB Latifah K Darusman, dan Presiden Direktur PT Sanbe Farma Jahja Santoso. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008