Semarang (ANTARA News) - Sekitar 70 persen kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di jalan raya di Indonesia disebabkan oleh para pengendara sepeda motor, kata pakar transportasi, Djoko Setyowarno, Rabu. Ia menyebutkan, sepanjang arus mudik dan balik Lebaran 2008, rata-rata per hari korban tewas tercatat 45 orang akibat laka lantas di jalan raya. Sebagian besar korban tewas adalah pengendara sepeda motor. Jumlah korban tewas pada arus mudik dan balik Lebarabn itu meningkat drastis, sebab pada hari biasa korban tewas per hari sekitar 12 orang. Melihat kenyataan itu, katanya, pemerintah harus lebih fokus untuk mengoperasikan moda transportasi massal, seperti kereta api (KA) dan bus-bus besar. "Pengoperasian angkutan massal ini harus dijadikan program nasional," katanya dosen Fakultas Teknik Unika Soegijapranata Semarang itu. Ia menambahkan, pemerintah sebaiknya mulai mengurangi penggunaan sepeda motor sebagai moda angkutan mudik dan balik Lebaran atau saat libur panjang lainnya. Sebab, menurut dia, pemudik yang menggunakan sepeda motor sebagai alat angkutan transportasi sangat riskan terhadap lakalantas. Di negara-negara produsen sepeda motor, seperti Cina dan Jepang, katanya, penggunaan sepeda motor justru dibatasi. "Tidak semua jalan raya di Cina dan Jepang boleh dilalui sepeda motor. Di sana (negara produsen sepeda motor) tidak semua jalan boleh dilalui sepeda motor karena negara tersebut tahu dan menyadari bahwa sepeda motor sangat rawan laka lantas," katanya menjelaskan. Untuk itu, sebaiknya Indonesia mulai melakukan tindakan sebagaimana yang dilakukan oleh negara produsen sepeda motor itu, katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008