Sebanyak 69 persen akan melalui Tol Jakarta-Cikampek
Jakarta (ANTARA) - Survei Kementerian Perhubungan menunjukkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek masih menjadi jalur favorit masyarakat untuk mudik dan menghabiskan liburan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 ke luar kota, sehingga kepadatan tak terhindari.

"Dari survei yang kita lakukan terhadap masyarakat pengguna jalan tol untuk berlibur akhir tahun, sebanyak 69 persen akan melalui Tol Jakarta-Cikampek," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugihardjo saat konferensi pers Rencana Operasi Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Jakarta, Senin.

Baca juga: Pemudik Natal-Tahun Baru diperkirakan 16 juta jiwa

Jalur tol favorit lain, katanya, adalah Tol Jagorawi sebanyak 15 persen, Tol Cipularang 9 persen, dan Tol Merak hingga Bakauheni Sumatera juga 9 persen.

Khusus Tol Jakarta-Cikampek, katanya, pengguna jalan tol itu adalah dengan tujuan ke kota-kota di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, hingga Bali. Sementara Tol Jagorawi, didominasi pengguna yang ingin berlibur di Puncak, Jawa Barat.

Jika dilihat dari jam favorit, hasil survei menunjukkan masyarakat akan mulai bepergian antara pukul 04.00 hingga 08.00.

Dikatakan Sugihardjo, bila dilihat dari jenis kendaraan darat yang bakal digunakan masyarakat untuk berlibur maka 48 persen memilih menggunakan mobil pribadi, 8 persen menggunakan bus, 2 persen masing-masing menggunakan mobil sewa dan sepeda motor.

Sebanyak 24 persen menggunakan angkutan udara untuk berlibur, kereta api 15 persen, dan angkutan laut hanya 1 persen.

"Khusus untuk angkutan mudik menggunakan kapal laut, itu terbanyak digunakan oleh masyarakat yang berada di Indonesia bagian timur selain juga di Sumatera Utara," katanya.

Kemenhub memperkirakan puncak mudik pada 20-21 Desember dan 27 Desember 2019, sementara puncak balik 1-2 Januari 2020. "Untuk pesawat terbang, puncak balik terjadi 5 Januari," katanya.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H Purnomo mengatakan minat pemudik menggunakan kapal laut sebagai sarana transportasi memang berkurang, apalagi jika dilihat perbedaan tarif kapal laut dan pesawat terbang juga tidak terlalu jauh.

"Belum lagi waktu tempuh menggunakan kapal laut yang lama dibanding pesawat terbang. Namun untuk wilayah Indonesia bagian timur, kapal laut masih menjadi transportasi favorit," kata Agus.

Baca juga: Trafik melonjak, Kemenhub terima 222 permintaan penerbangan ekstra
Baca juga: Kemenhub inspeksi jalur kereta api jelang libur Natal

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019