Tidak sampai di situ saja, kita akan terus melihat lagi oknum-oknum yang akan tersangkut dalam kasus ini
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir akan terus melihat dan mengejar oknum-oknum lain yang kemungkinan terlibat dalam kasus motor gede Harley Davidson yang diduga diselundupkan melalui pesawat baru Garuda.

"Tidak sampai di situ saja, kita akan terus melihat lagi oknum-oknum yang akan tersangkut dalam kasus ini," ujar Erick Thohir di Jakarta, Kamis.

Menteri BUMN juga meyakini Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Jenderal Bea Cukai akan memproses secara tuntas kasus tersebut.

"Saya yakin Ibu Menkeu dan Bapak Dirjen Bea Cukai akan memproses secara tuntas, apalagi di sini ditulis kerugian negara," katanya.

Baca juga: Erick Thohir sebut motor Harley diduga milik AA, ini kronologinya

Erick juga menambahkan bahwa kalau dengan ukuran ini sudah menjadi faktor tidak hanya perdata, namun juga faktor pidana dan hal ini yang sangat memberatkan.

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan motor Harley Davidson klasik yang diduga diselundupkan lewat pesawat baru Garuda ditengarai milik AA dan memaparkan secara detail kronologisnya.

Baca juga: Inaca sayangkan kasus Harley berujung pencopotan Dirut Garuda

Erick menjelaskan bahwa detail informasi menjabarkan bahwa AA memberikan instruksi untuk mencari motor klasik Harley Davidson tipe Shovelhead pada tahun 2018.

Lalu pembelian, lanjut Erick, dilakukan pada bulan April 2019 dan proses transfer dari Jakarta dilakukan ke rekening pribadi Finance manager Garuda di Amsterdam.

Menteri BUMN itu kemudian akan memberhentikan Direktur Utama Garuda terkait kasus motor Harley yang diduga selundupan tersebut.

Erick mengatakan bahwa pemberhentian itu akan ada prosedurnya lagi, mengingat Garuda merupakan perusahaan publik.

Baca juga: Erick nilai kasus motor Harley diduga ilegal bukan ulah individu
 

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2019