Bekasi (ANTARA News) - Pemudik bersepeda motor dari erbagai kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat pada Sabtu siang mulai memenuhi Kota Bekasi, sehigga ruas Jalan Chairil Anwar menjadi macet. Kemacetan arus lalu lintas terjadi mulai dari perempatan jalan Joyo Martono hingga ujung jalan Chairil Anwar sepanjang satu kilometer, sehingga membuat sibuk sejumlah polisi untuk mengalihkan armada lain melintas ke jalan Joyomartono. Suhandono (34) yang memboncengkan istri dan seorang anaknya ketika ditemui saat terjebak kemacetan di ruas jalan Chairil Anwar, Bekasi mengatakan, berangkat dari Brebes, Jawa Tengah setelah lima hari berlebaran bersama saudara di kampung. "Saya berangkat dari Brebes Jum`at malam sekitar pukul 21.00 WIB dan baru memasuki Kota Bekasi Sabtu sekitar pukul 11.30 WIB, karena terjebak kemacetan di Kuningan, Cirebon, Jabar," ujarnya. Ia mengatakan, sengaja kembali ke Bekasi pada hari Jum`at malam, sehingga masih ada waktu untuk beristirahat, karena hari Senin masuk kerja di sebuah perusahaan yang memproduksi perangkat komputer di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Kemacetan arus lalin di ruas jalan itu membuat pengguna jalan raya lainnya kesal, karena sulit mendahului iring - iringan pemudik bersepeda motor tersebut yang mendominasi ruas badan jalan alternatif Kalimalang hingga Chairil Anwar. Namun, pada sisi lain, kemacetan arus lalin itu membuat sejumlah pedagang minuman air mineral yang menjajakan dagangan mereka di pingir ruas jalan Chairil Anwar meraup keuntungan besar. Maemunah (45), pedagang makanan dan minuman yang memanfaatkan jalur arus balik pemudik bersepeda motor di pinggir ruas jalan Chairil Anwar, Bekasi untuk berdagang mengaku meraih keuntungan cukup lumayan. Dari pagi hingga siang ini, ia mendapat pemasukan dari penjualan minuman dan makanan mencapai sekitar Rp200 ribu hingga Rp250 ribu kotor dengan keuntungan 20 persen dari pendapatan tersebut. "Pada pasca lebaran tahun lalu, saya juga memanfaatkan jalur ini untuk mengais rezeki, dan sekarang ruas jalan ini juga merupakan jalur arus balik Idul Fitri 1429 H bagi pemudik bersepeda motor," katanya. Terminal Bekasi Sementara itu, arus balik dari berbagai daerah di Pulau Jawa dan Sumatera yang tiba di terminal bus Bekasi pada H+1 mencapai sekitar 13.094 orang, sedangkan malam ini diprakirakan mencapai 25.000 penumpang. Bus antar kota antar provinsi (Akap) kelas ekonomi dan eksekutif yang dikerahkan pada H+1 berjumlah 320 armada, sedangkan H+2 sebanyak 550 bus dengan penumpang sekitar 25.000 orang. "Malam ini akan terjadi puncak arus balik dengan jumlah penumpang sekitar dua puluh lima ribu orang dan armadanya berjumlah 550 bus kelas ekonomi dan eksekutif," ujar petugas posko mudik terminal bus Bekasi, Teddy Abdul Hakim. Arus balik dari Jawa Timur dan Jawa Tengah juga mulai berdatangan di terminal bus Cikarang, Kabupaten Bekasi yang pada H+2 siang diperkirakan mencapai sekitar 3.000 penumpang, kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Taruna Karya Utama. "Mulai semalam arus balik sudah berdatangan di terminal bus Cikarang dan sampai siang ini diperkirakan mencapai 3.000 penumpang," ujarnya. Sementara itu, arus balik dari Jawa Tengah dan Timur yang tiba di stasiun KA Bekasi sejak Jum`at malam hingga Sabtu siang mencapai sekitar 3.500 penumpang, kata Wakil Kepala Stasiun KA Bekasi, Yuskal Setiawan. Sedangkan, arus balik dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat yang melintas di ruas tol Cikampek menuju Jakarta pada H+2 mulai ramai, namun masih lancar dan tidak terjadi kecelakaan lalu lintas, kata petugas sentral komunikasi (Senkom) Jasa Marga Bekasi, Supangat. "Pada H+2 ini arus balik yang melintas di ruas tol Cikampek menuju Jakarta memang ramai, tapi lancar dan tidak ada kecelakaan lalu lintas," ujarnya. Ia menambahkan, puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada Sabtu malam ini. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008