Kuala Lumpur, (ANTARA News) - Pemimpin oposisi Anwar Ibrahim meminta PM Malaysia Abdullah Badawi untuk menggelar Sidang Parlemen Darurat, paling lambat Selasa (23/9) untuk mengajukan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Badawi dan pemerintahan saat ini. "Surat resmi kepada PM Badawi sudah dikirim yang isinya minta diadakan Sidang Parlemen Darurat paling lambat Selasa, 23 September 2008, untuk mengajukan mosi tidak percaya," kata Anwar di Kantor Pusat Partai Keadilan Rakyat (PKR), Petaling Jaya, Selangor, Kamis. Dalam surat yang dikirim ke Badawi yang dibagikan kepada wartawan, ada tiga tanda tangan pemimpin oposisi yakni Anwar Ibrahim mewakili Partai Keadilan Rakyat (PKR), Lim Kiat Sing dari Democratic Action Party (DAP) dan Hadi Awang dari Partai Islam Se-Malaysia (PAS). Berdasarkan aturan Parlemen Malaysia, ujar Anwar, No.11 ayat (3), anggota parlemen berhak meminta kepada PM Malaysia untuk melakukan sidang darurat bagi pengajuan mosi tidak percaya. Parlemen Malaysia selama bulan Ramadan ini tidak ada sidang atau reses. Selain itu, sebanyak 20 anggota parlemen pergi studi banding sejak 12 September hingga 18 September 2008. Ada dua hal yang akan diajukan pada sidang darurat nanti yakni menyatakan mosi tidak percaya kepada kepemimpinan Abdullah Ahmad Badawi dan mosi tidak percaya kepada pemerintahan Barisan Nasional. Dalam surat yang ditujukan kepada PM Malaysia berbunyi; "Perkembangan terkini menyaksikan beberapa kelompok memainkan sentimen perkauman (rasial) yang menyebabkan masyarakat umum merasa tidak aman. Pihak pemerintah sendiri mengakui hubungan antara kaum (etnis) di dalam negara kini tidak begitu sehat. Pada saat yang sama kehidupan rakyat semakin tertekan dan negara terus dirongrong dengan masalah rasuah. Arah kendali negara semakin tidak karuan. Rakyat sudah bosan dengan masalah politik dan moral yang tidak berkesudahan. Tindakan kerajaan menahan beberapa individu dengan ISA dan membiarkan mereka yang sebenarnya memulai konflik adalah suatu tindakan terburu-buru dan tidak berperikemanusian dan ditentang majoriti rakyat. Untuk itu, kami para pemimpin partai politik Pakatan Rakyat minta untuk mengadakan pertemuan dengan dato seri bagi membincangkan persoalan keselamatan negara dan arah kendali kepemimpinan negara secara keseluruhan," Anwar sambil bergurau mengatakan, pasar modal Malaysia turun tajam setelah menteri keuangan baru dilantik yakni Najib Tun Razak. Berdasarkan analisis pengamat pasar modal, tidak ada satupun alasan penyebab anjloknya pasar modal Malaysia disebabkan oleh Anwar Ibrahim tapi dampak dari ekonomi global. Padahal PM Badawi pada Rabu (17/9) mengatakan, Anwar Ibrahim merupakan ancaman terhadap ekonomi dan keamanan negara.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008