Jakarta (ANTARA News) - Meski mengkhawatirkan dampak dari rencana kenaikan pajak kendaraan, naiknya suku bunga, dan melemahnya rupiah, namun produsen otomotif tetap optimistis penjualan di tahun 2008 mampu melewati angka 550.000 unit. "Dari hitung-hitungan GM (General Motors) target awal 500.000 untuk tahun ini. Tapi sepertinya bisa lebih dari 550.000 unit," kata Managing Director PT General Motors Auto World Indonesia (GMAWI), Mukiat Sutikno, di Jakarta, Kamis. Hingga bulan Agustus, menurut dia, GM telah menjual 1.800 unit untuk semua jenis kendaraan. Produsen otomotif asal Amerika Serikat ini tetap optimistis angka penjualan mampu mencapai 3.000 unit hingga akhir Desember 2008. "Ekspektasi bulan September cukup bagus, kami menargetkan penjualan hingga 380 unit. Saya optimis target 3.000 unit tercapai, karena pada 22 Agustus lalu kami berhasil menjual 110 unit dalam satu hari," ujar dia. Namun demikian, Mukiat mengkhawatirkan kenaikan suku bunga, kenaikan harga BBN, melemahnya rupiah, serta rencana kenaikan pajak kendaraan, dapat mempengaruhi penjualan kendaraan. Kenaikan suku bunga terutama sangat berpengaruh, mengingat 80 hingga 85 persen penjualan GM dalam bentuk kredit. "Biasanya mereka membayar `down payment` 15 hingga 20 persen dan sisanya dengan kredit. Tapi saya rasa sebagian besar penjualan otomotif di Indonesia juga menggunakan cara kredit," katanya. Sebelumnya Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Bambang Trisulo, pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IX beberapa waktu lalu mengatakan optimistis penjualan kendaraan roda empat dapat mencapai 580.000 unit. Sedangkan Wakil Ketua Gaikindo, Jongkie Sugiarto mengatakan selama ini dengan adanya pajak bea masuk hingga Penerimaan Atas Barang Mewah (PPnBM) membuat harga kendaraan di Indonesia tiga kali lipat dari harga jual di negara asal. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008