New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah melonjak pada Rabu waktu setempat, setelah penyelamatan raksasa asuransi AIG oleh pemerintah AS gagal menentramkan para pedagang dan mendorong sebuah "rush" ke dalam komoditas sebagai sebuah perlindungan dari badai pasar finansial. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Oktober, meningkat 6,01 dolar AS menjadi ditutup pada 97,16 dolar AS per barrel. Sementara di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November naik 5,62 dolar AS menjadi berakhir pada 94,84 dolar AS. John Kilduff, seorang analis MF Global, mengatakan sebagian penyebab "rebound" tersebut adalah penyelamatan AIG yang mencegah meluasnya krisis finansial yang melukai ekonomi dan menurunkan permintaan energi. "Jika AIG dibiarkan gagal, akibatnya akan meningkatkan momentum untuk the repercussions would have increased the momentum untuk mendapatkan dana tunai dan pengetatan kredit," kata dia. "Itu akan memungkinkan akan memasuki ekonomi global dan mengakibatkan sebuah resesi." Kekhawatiran penurunan permintaan dipicu oleh gejolak ekonomi yang telah mendorong penurunan harga minyak, yang sekarang telah turun lebih dari 55 dolar AS per barrel sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS pada 11 Juli. Menurut departemen energi AS, konsumsi produk berbasis minyak telah turun sekitar 4,4 persen dalam empat pekan terakhir dibandingkan periode sama tahun lalu. Departemen juga mengatakan Rabu, bahwa cadangan minyak mentahnya turun 6,3 juta barrel dalam pekan yang berakhir 12 September ketika produksi energi AS terganggu badai di Teluk Meksiko. Thierry Lefrancois dari Natixis mengatakan minyak "dapat dipertimbangkan menjadi aset `safe haven` sehingga gejolak di pasar saham mendorong harga naik. "Tersebar luasnya gangguan pasar berlanjut," kata Aaron Smith dari Economy.com. "Ini jelas sebuah pengalihan ke kualitas yang tida terjadi sebelumnya. Para investor juga mencemaskan tentang kemampuan the Fed mendukung pasar pada waktu mendatang karena neraca milik bank-babk sentral tergerus." Federal Reserve AS pada Selasa mengumumkan sebuah pinjaman penyelamatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sebesar 85 miliar dolar AS untuk mengamankan raksasa asuransi American International Group dari kebangkrutan dalam sebuah krisis finansial yang tumbuh dari kredit perumahan berisiko tinggi (subprime mortgage) AS. Krisis telah mengklaim dua korban utama pekan ini. Bank investasi AS Lehman Brothers mengajukan pailit atau kebangkrutan sementara perusahaan Wall Street lainnya, Merrill Lynch, telah menjual dirinya kepada Bank of America seharga 50 miliar dolar AS. Harga minyak pekan ini jatuh di bawah 90 dolar AS per barrel di tengah gejolak di pasar finansial, dengan Brent mencapai 88,99 dolar AS pada Selasa -- poin terendah untuk sekitar tujuh bulan. Pasar juga gelisah di tengah berita berlanjutnya kerusuhan di Nigeria. Kelompok bersenjata militan Nigeria yang telah menyatakan sebuah "perang minyak", pada Rabu mengklaim telah meledakkan sebuah saluran pipa utama dalam serangan terakhir mereka pada instalasi minyak di selatan Nigeria, demikian AFP.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008