Jayapura (ANTARA News) - Dewan Adat Papua (DAP) mengorganisir demonstrasi ke Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) untuk menyampaikan aspirasi antara lain agar kasus kematian Otinus Tabuni yang meninggal dunia di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya pada 9 Agustus lalu yang dikenal dengan "Kasus Wamena" segera dituntaskan. Dari Jayapura, Rabu, ANTARA melaporkan, massa yang bergerak berjalan kaki dari Waena, Abepura sekitar 11 Km dari jantung kota Jayapura dikawal ketat aparat Polresta Jayapura. Mereka berjalan tertib sambil membawa spanduk yang berisi meminta agar kasus kematian Tabuni itu segera dituntaskan. Setibanya di halaman gedung DPRP, massa dipersilahkan duduk bersila untuk mendengarkan orasi dari beberapa pengurus DAP sebelum dibacakan aspirasi dan menyerahkan aspirasi itu kepada Pimpinan DPRP. Hadir pada kesempatan itu, Ketua DPRP John Ibo didampingi para wakil ketua antara lain Komarudin Watubun dan Paskalis Kossay serta Wakil Ketua Komisi A DPRP, Ramses Wally. Ketua DAP, Forkorus berkesempatan menyampaikan maksud kedatangan massa ke DPRP untuk menemui pimpinan wakil rakyat Papua sekaligus menyerahkan aspirasi mereka. "DAP terus berjuang untuk menegakkan keadilan di Tanah Papua," kata Forkorus. Adapun isi aspirasi itu antara lain menyatakan bahwa insiden kematian Otinus Tabuni dipandang sebagai persoalan kemanusiaan. Masyarakat adat Papua menyatakan protes terhadap kemiskinan, ketidakadilan dan marginalisasi. "Kematian Tabuni bukanlah persoalan adat melainkan masalah kemanusiaan terkait dengan persoalan politik sehingga untuk menyelesaikan harus melalui pertanggungjawaban hukum dan moral serta politik," tulis DAP dalam pernyataan itu yang ditandatangani Forkorus sebagai Ketua DAP dan Leonard Mbiri sebagai Sekretaris Umum DAP. DAP meminta agar kematian Tabuni itu merupakan tragedi yang terakhir, tidak boleh terulang lagi. Pernyataan aspirasi itu meminta agar Polda Papua berani mengungkapkan pelaku penembakan Otinus Tabuni di Wamena 9 Agustus lalu di Wamena. Polda Papua juga diminta untuk menghentikan proses hukum terhadap pimpinan DAP bertalian dengan kegiatan peringatan Hari Masyarakat Pribumi Internasional di Wamena yang mengakibatkan kematian Otinus Tabuni. Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRP Drs John Ibo,MM menyatakan, DPRP akan melanjutkan aspirasi ini kepada pihak-pihak yang berkompeten. "DPRP akan mendampingi saudara-saudara untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata John Ibo. Jhon Ibo juga menyampaikan permohonan maaf Kapolda Papua, Irjen Pol.Drs FX Bagus Eko Danto yang tidak sempat hadir pada kesempatan ini. "Kami baru saja melakukan pembicaraan via telepon dengan Kapolda Papua FX Eko Danto dan beliau dengan rendah hati memohon maaf karena tidak sempat bertemu dengan saudara-saudara lantaran masih bertugas di luar Papua namun beliau berjanji sekembalinya dari tugas itu akan bertemu langsung dengan Pimpinan DAP guna membahas aspirasi ini," katanya. Usai mendengarkan tanggapan Ketua DPRP, massa kembali ke rumah masing-masing secara tertib. Pantauan ANTARA, ketika massa demonstrans berjalan kaki dari kawasan Waena menuju Jayapura, terjadi kemacetan lalulintas malahan banyak angkutan umum dalam kota tidak beroperasi. Selama hampir dua jam tampak begitu banyak warga masyarakat calon penumpang angkutan umum dalam kota berdiri memadati berbagai ruas jalan di kota Jayapura menunggu beroperasinya angkutan umum itu. Angkutan umum dalam kota mulai kembali beroperasi secara normal ketika massa demonstrans itu sudah berkumpul di dalam halaman Kantor DPRP Papua yang terletak dekat taman Imbi, jantung kota Jayapura.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008