Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyarankan layanan skuter listrik dari GrabWheels beroperasi di trotoar atau jalur pejalan kaki dan tidak mengambil jalur di badan jalan umum termasuk jalur sepeda.

Saran tersebut disampaikan Kepala BPTJ Bambang Prihartono menanggapi kasus kecelakaan yang menimpa dua pengguna GrabWheels yang tewas akibat tertabrak mobil karena beroperasi di jalan raya dekat pusat perbelanjaan FX Sudirman.

"Kalau sekarang lebih baik jalan kaki, pedestrian juga kan sekarang sudah bagus. Kalau di pedestrian sih tidak apa-apa tidak masalah, tapi kalo sudah di jalan raya ini yang bermasalah karena safety-nya,” kata Bambang saat ditemui di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Kamis.

Bambang mengatakan saran pengguna skuter listrik agar beroperasi di trotoar karena ia menilai jalur sepeda yang saat ini berada di badan jalan raya tidak memiliki pembatas jalur antara kendaraan nonpolusi dengan kendaraan bermotor.

"Justru skuter listrik nanti ke depannya kita imbau untuk ke pedestrian karena kalau di jalur sepeda kan tidak ada pengamannya,” kata Bambang.

Baca juga: BPTJ: Otoped listrik hanya untuk hiburan bukan sarana transportasi
Baca juga: Polisi tidak menahan penabrak pengguna "Grabwheels"


Bambang mengatakan BPTJ segera berkoordinasi dengan Pemprov DKI dan pihak Grab selaku penyedia jasa untuk mengkaji dan evaluasi pemakaian skuter listrik ini.

"Kami sudah antisipasi sebenarnya, saya udah ngomong sama Pak Menteri untuk ketemu Grab bicarain regulasinya. Tapi belum ketemu sudah ada kejadian (kecelakaan)," kata Bambang.

Selain menyarankan beroperasi di jalur pejalan kaki, Bambang menyarankan Grab melakukan pengadaan layanan di satu kawasan tertutup.

Bambang mencontohkan wilayah yang memungkinkan untuk skuter listrik beroperasi di antaranya adalah area Gelora Bung Karno dan Bandara Soekarno-Hatta.

"Kalau di tempat-tempat itu monggo saja, tapi jangan masuk ke badan jalan raya," kata Bambang.

Akhir-akhir ini tren skuter listrik sedang naik daun. Apalagi ada jasa penyewaan yang dihadirkan GrabWheels di Ibu Kota Jakarta.

CEO GrabWheels TJ Tham mengatakan tujuan awal dihadirkannya layanan penyewaan skuter listrik di Ibu Kota untuk membantu masyarakat bertransportasi dengan ramah lingkungan untuk jarak yang dekat.

Saat dihubungi, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan pihaknya hanya mengizinkan skuter listrik beroperasi di jalur sepeda.

Syafrin melarang transportasi nonpolusi itu beroperasi di jalur pejalan kaki karena dikhawatirkan mengganggu pejalan kaki yang melintas.
Baca juga: Demi keselamatan, YLKI desak Grab hentikan penyewaan skuter listrik
 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019