Cirebon (ANTARA News) - Enam kapal nelayan senilai Rp1,8 miliar bantuan Pemprov Jabar untuk nelayan Kota Cirebon, sampai sekarang belum dimanfaatkan dan dibiarkan tertambat di Pelabuhan Perikanan Kejawanan, Kota Cirebon. Enam kapal yang dinamai Grage Bahari 1 hingga 3 dan Grage 4 hingga 6 yang dibeli dari anggaran APBD Jabar 2006 dan 2007 itu masih terparkir di Pelabuhan Kejawanan, bahkan hanya menjadi tempat berteduh nelayan. Salah satu dari enam kapal tersebut rusak dan bocor, wartawan ANTARA di Cirebon melaporkan. Memprihatinkan, keenam kapal itu tidak bisa dioperasikan karena surat kelengkapan berlayarnya kadaluwarsa. Kantor Wilayah Kerja Administrasi (Kawilker) Pelabuhan Kejawanan pun tidak mungkin mengeluarkan ijin melaut apabila surat itu belum diperbarui. "Surat keenam kapal itu sudah kadaluarsa. Kami tidak akan mengijinkannya sebelum surat-menyuratnya dilengkapi," kata Kepala Kawilker Pelabuhan Kejawanan Nuraenah kepada ANTARA. Ia menyayangkan kepada Pemkot yang tidak segera memanfaatkan kapal tersebut. Padahal jika dilihat dari tujuan programnya keenam kapal itu dapat membantu perekonomian nelayan Cirebon. Hal senada diungkapkan anggota DPRD Kota Cirebon, Azrul Zuniarto, yang menganggap program pengadaan bantuan kapal untuk nelayan Cirebon itu sebagai program mubadzir. "Ini ada perencanaan yang tidak matang untuk menerima kapal itu, padahal jika direncanakan dengan baik sedikit demi sedikit nelayan pantai di Cirebon bisa beralih menjadi nelayan lepas pantai yang diyakini lebih sejahtera," katanya. Ia minta Pemkot mengambil langkah cepat karena sebenarnya banyak pengusaha yang berminat menyewa kapal itu. "Yang penting dimanfaatkan dulu dengan syarat adanya nelayan Cirebon yang diikutsertakan supaya mampu menjadi nelayan lepas pantai," katanya. Disosialisasikan Seorang nelayan Pesisir Kota Cirebon, Kadmira, mengungkapkan, pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Kelautan sudah mensosialisasikan mengenai keberadaan enam kapal tersebut, bahkan sudah dibentuk tim pengelolanya. "Saat kapal datang, kami sudah gembira, namun kenyataannya kami hanya bisa melihat kapalnya saja tanpa bisa memanfaatkannya," katanya. Wakil Walikota Cirebon Sunaryo, pada acara gemar makan ikan di Pelabuhan Kejawanan pertengahan Agustus lalu juga memarahi seorang Staf Dinas Pertanian dan Perikanan karena masih melihat kapal tersebut teronggok tidak digunakan. "Bagaimana kok didiamkan saja, apa tidak ada nelayan yang mampu mengoperasikan atau mencari pihak ketiga," katanya. Sebelumnya Kabid Perikanan pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Cirebon Dedi Supriadi mengatakan bantuan kapal tersebut terdiri dari dua gelombang yaitu Grage Bahari 1,2 dan 3 tiba tahun 2006, dan Grage 4,5 dan 6 yang diterima tahun 2007. Ia menjelaskan, pihaknya masih kesulitan menentukan pihak ketiga yang akan mengoperasikan kapal tersebut. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008