Cibitung (ANTARA News) - Presiden Direktur PT Toyota Astara Motor (TAM), Johnny Darmawan menegaskan, bahwa keputusan rencana pembuatan mobil murah Toyota baru dilakukan pada 2010. "Jadi apa yang pernah diberitakan sebelumnya tidak benar. Bukan produksinya mulai 2010, tapi keputusannya dimana mobil itu diproduksi dan mobil seperti apa yang akan diproduksi baru akan ditentukan pada 2010 itu," kata Johnny, seusai peresmian Pusat Suku Cadang Toyota (Toyota Parts Center), di Cibitung, Jabar, Kamis. Dia mengatakan hingga saat ini pun Toyota Motor Corporation (TMC) belum memiliki jawaban di negara mana mobil murah itu rencananya akan diproduksi, dan seperti apa bentuk mobil murah itupun belum diketahui. "Atas alasan itu pula Executive Vice President TMC, Akio Toyoda, belum mau memberikan keterangnnya pada wartawan," ujar dia. Lebih lanjut, Johnny mengatakan, yang perlu dilakukan oleh Indonesia sendiri sebenarnya adalah meyakinkan pihak TMC bahwa Indonesia dalam situasi yang sangat kondusif, memiliki sumber daya alam dan manusia yang mencukupi, serta merupakan pasar yang sangat potensial. "Karena itu peran dari media sendiri penting untuk memberitahukan bahwa kondisi Indonesia kondusif," katanya. Menurut dia, investasi untuk memproduksi mobil murah tidaklah sedikit, paling tidak dibutuhkan 150 juta AS dolar untuk membuat fasilitas pabriknya saja. Dan angka investasi tersebut, menurut Johnny, masih dapat terus meningkat. "Investasi sebesar itu mungkin bisa untuk membuat pabrik yang memproduksi 60.000 unit kendaraan," uajr dia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008