Washington, (ANTARA News) - Aturan jangan sekali-kali dianggap remeh, meski untuk hal "kecil". Ujung-ujungnya bisa dibui. Siapa sangka hanya karena tidak mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan, seorang perempuan di Amerika Serikat terpaksa merasakan jeruji sel, seperti dilaporkan kantor berita DPA. Heidi Dalibor asal Wisconsin meminjam buku Angels and Demons serta White Oleander sejak tahun lalu dari suatu perpustakaan. Menurut media setempat, perpustakaan itu telah mengirim surat sebanyak empat kali berisi pemberitahuan bahwa Heidi harus membayar denda karena telat mengembalikan buku pinjaman. "Pikirku, memang bakal apa kalau tidak dipulangkan. Mana mungkin saya ditangkap untuk masalah begini...nyatanya saya salah," kata Dalibor sebagaimana dilaporkan WISN. Dalibor mengabaikan surat pemberitahuan dari perpustakaan tersebut meski urusan akan berlarut. Dia lalu menerima surat panggilan pengadilan setelah perpustakaan itu menyerahkan urusan tersebut kepada kepolisian. Surat dari pengadilan pun dia abaikan. Saat sidang, Dalibor juga mangkir sehingga polisi datang memasang borgol di tangannya lalu membawa perempuan itu ke tahanan. Setelah mengalami hal tersebut, barulah Dalibor membayar denda sebesar 170 dolar (sekitar Rp1,6juta). Dia bersikeras tetap menguasai buku itu karena menganggap denda yang dibayar sudah sepadan dengan harga buku.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008