Kuala Lumpur,(ANTARA News) - Pemerintah Malaysia, Sabtu, menurunkan harga eceran bahan bakar minyak (BBM) 5,6 persen untuk membantu menekan peningkatan inflasi. Harga bensin di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) ditetapkan 2,55 ringgit (0,77 dolar AS) per liter, turun dari 2,70 ringgit. Harga solar diturunkan dari 2,58 ringgit menjadi 2,50 ringgit per liter. Menurut Perdana Menteri Abdullah Ahmad Badawi, langkah tersebut akan membantu menekan laju inflasi yang naik ke posisi tertinggi dalam satu dekade 8,5 persen pada Juli. "Pemerintah berharap penurunan harga bensin dan solar tersebut akan membantu meringankan konsumen termasuk mengurangi tekanan inflasi," kata Abdullah dalam sebuah pernyataannya. Dengan penurunan harga BBM tersebut, pemerintah memberikan subsidi 30 sen (0,3 ringgit atau 0,09 dolar AS) per liter untuk bensin dan 50 sen untuk solar, kata dia. Pengumuman penurunan harga BBM tersebut mengejutkan, karena Abdullah bar-baru ini mengatakan bahwa harga BBM di SPBU akan diturunkan pada akhir bulan, dan hanya jika harga minyak mentah global terus menurun. Pada Juni, pemerintah Malaysia menaikan harga bensin dengan tajam sebesar 41 persen dan solar sebesar 63 persen, yang bertujuan untuk mengurangi tagihan subsidi yang membesar. Meski naik, harga BBM di Malaysia masih yang terendah di kawasan. Penurunan harga BBM pada Sabtu dilakukan jelang pemilihan parlemen pada Selasa dimana partai koalisi Abdullah yang berkuasa menghadapi oposisi pimpinan Anwar Ibrahim, yang diperkirakan akan dimenangkan Anwar dengan mudah. Aliansi oposisi tiga partai Anwar membuat kemenangan utama pada pemilihan umum 8 Maret dengan memenagkan 82 kursi dari 222 kursi di parlemen mengambil kendali lima dari 13 negara bagian Malaysia. Anwar telah mengklaim oposisi siap mengambilalih pemerintahan pada pertengahan September. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008