Kita selalu berusaha memperbaiki iklim investasi
Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengaku terus berupaya memperbaiki iklim investasi di Indonesia meski ada pelaku bisnis yang harus berhenti beroperasi atau hengkang dari Tanah Air karena alasan bisnis seperti yang terjadi pada General Motors.

Plt Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal BKPM Yuliot ditemui di Jakarta, Selasa, mengatakan lembaga itu bahkan memberikan fasilitas untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi para investor dalam bisnis mereka.

Baca juga: Harapan Gaikindo setelah Chevrolet hentikan penjualan di Indonesia

"Kita selalu berusaha memperbaiki iklim investasi. Kita dorong kalau ada masalah yang dihadapi, kami bantu tangani. Agar kalau ada rencana penghentian produksi bisa diteruskan kembali," katanya.

PT General Motors Indonesia (GMI) selaku agen pemegang merek (APM) Chevrolet telah mengabarkan rencananya untuk menghentikan aktivitas penjualan kendaraan dengan merek Chevrolet di pasar Indonesia pada akhir Maret 2020.

President GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia di masa mendatang.

Meski keputusan tersebut diambil murni atas alasan bisnis, berhentinya penjualan mobil Chevrolet di Indonesia tidak berdampak signifikan terhadap industri otomotif di dalam negeri, mengingat alasannya adalah karena bisnis.

“Untuk berbisnis di Indonesia memang ada skala yang perlu dicapai. Kalau skalanya tidak sampai ya tidak bisa tercukupi,” ungkap Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (Imatap) Kemenperin Putu Juli Ardika.

Pabrikan otomotif asal AS itu telah menutup pabrik perakitannya di Bekasi, Jawa Barat, pada 2015.

Baca juga: Komunitas Chevrolet Trax sedih ditinggalkan Chevrolet Indonesia
Baca juga: Chevrolet setop penjualan, Ketua Gaikindo: produknya kurang cocok

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019