Beijing (ANTARA News) - Peluang Indonesia untuk menambah medali di Olimpiade 2008 Beijing, khususnya di cabang bulutangkis, tetap terbuka meskipun sangat berat mengingat lawan-lawan yang dihadapi memiliki kualitas lebih baik. "Peluang kontingen Indonesia untuk bisa menambah medali masih sangat terbuka, bahkan peluangnya bisa lebih dari 50 persen," kata Chef de Mission Kontingen Indonesia Rosihan Arsyad di Beijing, Rabu. Saat ini kontingen Indonesia dalam Olimpiade 2008 telah mengantongi perolehan dua medali perunggu yang diperoleh lifter Eko Yuli Irawan dari kelas 56 kilogarm dan Triyatno 62 kilogram. Walaupun Taufik Hidayat sudah gugur dalam pertandingan awal, katanya, tim Indonesia masih memiliki sejumlah pemain yang ternyata mampu melanjutkan ke babak berikutnya. Pebulutangkis tunggal putri Indonesia Maria Kristin misalnya, akan menghadapi juara Olimpiade Athena Zhang Ning dari China pada semifinal Olimpiade Beijing 2008. Kedua pemain yang bertemu di semifinal turnamen Super Series terakhir menjelang Olimpiade, Indonesia Terbuka Juni lalu, kembali berjumpa di babak empat besar Olimpiade, setelah memenangi partai perempatfinal, Kamis. Keberhasilan Maria maju ke semifinal setelah mengalahkan ranking 15 dunia asal India, Saina Nehwal, dalam pertandingan tiga game 26-28, 21-14, 21-15 selama 64 menit. Peluang lain merebut medali bisa juga terbuka dari ganda putra peringkat satu dunia Markis Kido/Hendra Setiawan yang menang 22-20, 10-21, 21-17 dari pasangan China Xie Zhongbo/Guo Zhendong. Pada pertandingan berikutnya, ganda putra Indonesia akan menantang ganda putra harapan Malaysia Koo Kien Keat/Tan Boon Heong yang lolos ke delapan besar setelah meraih kemenangan atas pasangan Jepang Shuichi Sakamoto/Shintaro Ikeda 21-12, 21-16. Pebulutangkis Sony Dwi Kuncoro juga punya peluang untuk menambah medali bagi kontingen, yang maju ke babak berikutnya setelah menang atas pebulutangkis Finlandia Ville Lang dengan skor 21-13 dan 21-18. "Di atas kertas memang lawan-lawan yang bakal dihadapi pebulutangkis Indonesia memang sangat berat dan di atas, tapi kondisi itu bisa saja berubah mengingat segalanya bisa saja terjadi," kata Arsyad. Selain faktor teknis, katanya, mental dan psikologi dari para pemain juga bisa mempengaruhi jalannya permainan dan hal itu tentunya bisa dioptimalkan oleh para atlet Indonesia yang akan bertanding pada babak berikutnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008