New York (ANTARA News) - Biro Penyelidik Federal pemerintah Amerika Serikat alias FBI (Federal Bureau of Investigation) meminta maaf karena telah memperoleh secara tidak patut catatan telepon wartawan dua media AS, The New York Times dan The Washington Post, yang ada di Indonesia. Menurut laporan The New York Times, Jumat, para wartawan yang catatan teleponnya sempat didapatkan oleh FBI adalah Raymond Bonner dan Jane Perlez dari The New York Time serta Ellen Nakashima dan Natasha Tampubolon dari The Washington Post. New York Times menulis bahwa Direktur FBI Robert S Mueller III, pada hari Jumat telah mengungkapkan kejadian tersebut kepada Editor Eksekutif The New York Times Bill Keller dan Editor Eksekutif The Washington Post Leonard Downie Jr. Kepada editor eksekutif kedua media AS itu, Mueller juga telah meminta maaf. Times mengutip para pejabat FBI yang mengatakan insiden tersebut muncul sebagai bagian dari pemeriksaan yang terus-menerus dilakukan oleh kantor inspektur jenderal pada Departemen Kehakiman AS soal pemeriksaan tidak sepatutnya terhadap permintaan catatan telepon untuk keperluan "darurat". Pemeriksaan catatan telepon, menurut New York Times, kemungkinan dilakukan sebagai bagian dari penyelidikan menyangkut kemungkinan terorisme. Tapi FBI tidak menjelaskan masalah apa yang sedang diselidiki ataupun mengapa catatan-catatan telepon keempat wartawan itu dianggap perlu. Departemen Kehakiman AS menerapkan aturan yang ketat bagi penyelidikan terhadap catatan telepon para wartawan dalam proses investigasi sehubungan dengan keperluan untuk menjunjung kebebasan pers, seperti yang diamanatkan oleh Amandemen Pertama UUD Amerika Serikat. Penyelidikan terhadap catatan telepon wartawan, seperti yang diatur hukum di AS, harus melalui persetujuan wakil jaksa agung. Aturan tersebut ternyata tidak dijalani FBI ketika menyelidiki catatan telepon Raymond Bonner, Jane Perlez, Ellen Nakashima dan Natasha Tampubolon, demikian kata para pejabat yang dikutip New York Times. "FBI bertekad melindungi media sesuai dengan Amandemen Pertama dan aturan-aturan yang dikeluarkan Departemen Kehakiman, dan kami sangat menyesalkan hal ini bisa sampai terjadi," kata Valerie Caproni, penasehat FBI dalam surat yang dikirimkan melalui fax, Jumat, kepada Bill Keller. Seperti dikutip New York Times, Caproni mengatakan, catatan telepon, yang terdiri dari daftar nomor-nomor yang pernah dihubungi para wartawan tersebut--namun tidak mencakup isi pembicaraan, telah dibersihkan dari data komputer FBI. Caproni juga mengatakan, catatan telpon keempat wartawan tidak digunakan sebagai bagian dari penyelidikan apapun. Namun Editor Eksekutif The Washington Post, Leonard Downie Jr, mengatakan bahwa ia melihat tidak ada kejelasan mengapa FBI pada awalnya ingin memperoleh catatan-catatan telpon para wartawan tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008