Kuala Lumpur (ANTARA News) - Secara bersamaan Anwar Ibrahim menerima dua kabar yang pertama pada hari ini diumumkan jadwal Pemilu kecil di Permatang Pauh sekaligus menerima surat panggilan ke pengadilan dengan tuduhan melakukan sodomi. "Ini bukti bahwa tuduhan sodomi adalah untuk menjegal saya menjadi anggota parlemen dan menjadi perdana menteri Malaysia yang baru," kata Anwar pemimpin oposisi Malaysia dalam jumpa pers pertama kali sejak SPR resmi mengumumkan agenda Pemilu kecil di Permatang Pauh. Anwar Ibrahim adalah calon dari oposisi untuk pemilihan anggota parlemen di Permatang Pauh, Pinang. Permatang Pauh adalah kota kelahiran mantan wakil PM Malaysia itu. Sebuah distrik pemilihan yang bersebelahan dan bertetangga dengan Kepala Batas, Pinang, tempat Abdullah Badawi lahir dan menjadi anggota parlemen untuk distrik tersebut. Walau kota kelahiran bertetangga tapi kini kedua politisi tertinggi di Malaysia sedang berseteru. SPR (Suruhanjaya Pilihan Raya) selaku komite Pemilu di Malaysia mengumumkan kepada masyarajat, Rabu, tentang agenda Pemilu kecil di Permatang Pauh pada, Selasa, 26 Agustus 2008 setelah Wan Azizah Wan Ismail, anggota parlemen Permatang Pauh mundur, Kamis, 31 Agustus 2008. "Saya mundur untuk memberi jalan kepada suami saya," kata Wan Azizah. Dalam jumpa pers itu, Anwar menjelaskan bahwa pengumuman secara bersamaan antara proses pengadilan tuduhan sodomi dan pengumuman pelaksanaan Pemilu kecil itu merupakan strategi PM Malaysia Abdullah Badawi dan elit politik Malaysia lainnya untuk menjadikan proses persidangan di pengadilan sebagai upaya menghancurkan citranya di mata masyarakat. "Kami punya bukti bahwa PM telah memerintahkan media massa utama di Malaysia untuk memanfaatkan tuduhan sodomi ini di pengadilan untuk menghancurkan citra saya," kata Anwar. "Kami juga menerima masukan bahwa hasil pengujian para dokter di rumah sakit Kuala Lumpur menunjukkan tidak ada tanda-tanda sodomi pada Mohd Saiful Bukhari Azlan. Ini yang membuat pusing para polisi untuk melakukan dakwaan," ungkap mantan pemimpin gerakan mahasiswa Malaysia itu. Sebelumnya beredar di beberapa website sebuah hasil pemeriksaan dokter ruang gawat darurat (emergency) di RS Pusrawi Kuala Lumpur yang sempat memeriksa Mohd Saiful sebelum ia datang ke kantor polisi untuk membuat pengaduan telah disodomi oleh pemimpin oposisi itu. Kertas kerja dokter yang menunjukkan tidak ada tanda-tanda bahwa "pintu belakang" bekas staf Anwar itu rusak atau koyak akibat sodomi. Pihak RS Pusrawi pun mengakui bahwa hasil pemeriksaan dokter itu benar tapi yang menguji bukanlah dokter spesialis. "Saya dengar dokter yang bersangkutan didera habis-habisan untuk mengubah hasil pemeriksaannya," ungkap penasehat PKR itu. Aparat polisi konon juga merasa bingung sebab dakwaan yang dilimpahkan ke kejaksaan selalu ditolak karena memang tidak ada bukti tapi atas perintah Badawi maka akhirnya kasusnya dimajukan ke pengadilan, ungkap Anwar. Intinya, ia mengatakan bahwa tuduhan sodomi itu tidak benar dan tidak ada bukti, namun dijadikan senjata politik untuk menghancurkan citranya untuk masuk ke parlemen dan menjatuhkan pemerintahan saat ini. Rebut PM Tuduhan Anwar bahwa kasus sodomi merupakan upaya elit politik Malaysia yang sedang berkuasa saat ini adalah untuk menjegal dia menjadi anggota parlemen dan menjadi perdana menteri Malaysia yang baru. "Hal ini pernah dilakukan ketika saya menjadi wakil perdana menteri. Saya dijatuhkan dan dijebloskan ke penjara dengan tuduhan melakukan sodomi tapi ternyata tidak terbukti," katanya. Tuduhan sodomi kali ini merupakan pengulangan yang dilakukan terhadap dia tahun 1998. Sejak 14 Mei 2008, Anwar Ibrahim sudah bebas berpolitik. Ia sempat dicabut hak politiknya oleh pengadilan Malaysia sejak tahun 1998. Oleh sebab itu, ia mentargetkan pertengahan September 2008 akan ada peralihan kekuasaan di mana barisan nasional jatuh dan otomatis oposisi berkuasa. Target politik itu punya prospek cerah karena hasil Pemilu Malaysia 8 April 2008 menaikkan jumlah kursi oposisi dari 20 menjadi 82 kursi di parlemen dari 222 kursi yang diperebutkan. Bukan itu saja hasilnya, lima negara bagian dikuasai oleh oposisi yakni Selangor, Pinang, Kelantan, Kedak dan Perak ditambah Kuala Lumpur sebagai ibukota Malaysia dan wilayah persekutuan. Hasil Pemilu 2008 menimbulkan konflik internal UMNO. Mantan PM Malaysia Mahathir dan anaknya Mukhriz Mahathir memprotes keras atas kekalahan itu dan menimpakan kesalahan kepada Abdullah Badawi selaku presiden UMNO dan BN. Ujungnya, Mahathir keluar dari UMNO sebagai kekecewaan Badawi tidak mau mundur. Parpol koalisi BN makin kecewa setelah diumumkan kabinet baru. Parpol koalisi BN dari Timur Malaysia, Sabah dan Sarawak, yang memberikan kontribusi besar dan menyelamatkan BN pada Pemilu 2008 ini tidak diakomodasi yang proporsional dalam kabinet. Akibatnya, beberapa kader Parpol dari Timur Malaysia menolak jabatan wakil menteri setelah PM Badawi umumkan kabinet barunya. Anwar Ibrahim dan oposisi melihat peluang ini. Pendekatan dilakukan. Oposisi optimis mampu menarik 31 anggota parlemen BN dari Timur Malaysia menyeberang ke oposisi. Jika ada 31 anggota parlemen menyeberang ke oposisi maka pemerintahan BN bisa jatuh dan otomatis oposisi dapat bentuk pemerintahan baru. Apalagi beberapa Parpol koalisi BN di Timur Malaysia dulunya merupakan Parpol oposisi. Warga Borneo yang beda agama tidak bisa disebut Melayu, berarti tidak punya hak-hak yang sama dengan Melayu. Mereka hanya disebut Bumiputera. Mereka tertarik dengan tawaran oposisi yang memberikan hak yang sama bagi semua ras di Malaysia jika berkuasa. Syarat menjadi PM Malaysia memang harus melalui anggota parlemen. Dengan bebasnya Anwar berpolitik maka ia bisa menjadi calon anggota parlemen dan ada kemungkinan menjadi PM Malaysia. Minggu lalu, Wan Azizah sudah memberikan jalan kepada Anwar Ibrahim dan SPR telah mengagendakan Pemilu kecil di Permatang Pauh. Permatang Pauh memang basis Anwar Ibrahim karena di sanalah ia dilahirkan. Sejak akhir 1970 hingga 1994, Anwar selalu memenangi tiket anggota parlemen untuk wilayah itu dengan bendera UMNO dan Barisan Nasional. Walau ditahan dalam penjara, kursi parlemen Permatang Pauh bisa dipertahankan oleh istrinya Wan Azizah hingga 2008. Kini, Anwar meniti karir politik untuk menjadi perdana menteri melalui PKR dan oposisi. Ia kini sedang berjuang melawan tuduhan sodomi sambil berupaya merealisasikan mimpinya menjadi perdana menteri untuk mewujudkan harapan Malaysia baru.(*)

Pewarta: Oleh Adi Lazuardi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008