Bekasi (ANTARA News) - Kantor Kementrian Negara Lingkungan Hidup (Kemneg-LH) bekerjasama dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), menggelar uji emisi kendaraan bermotor di Kota Bekasi. Tim uji emisi kendaraan bermotor dari Kemneg LH, Mohamad Zakaria, di Bekasi, Selasa, mengatakan, uji emisi dilakukan di ruas Jalan Achmad Yani, depan GOR Bekasi. Setiap kendaraan bermotor yang melintas di ruas jalan tersebut dihentikan petugas untuk uji emisi, guna mengetahui tingkat kelayakan pakai kendaraan bermotor. Uji emisi dilakukan menggunakan "four gas analizer" dan "kabel in gas" yang dimasukan ujung knalpot mobil dalam keadaan mesin hidup untuk mengukur kelayakan gas buang kendaraan. Ambang batas gas buang hidrokarbon (HC) untuk kendaraan sepeda motor dengan bahan bakar campur yakni, 1.200, karbon monoksida (CO) 4,5 persen, sedangkan, batas maksimal HC sepeda motor bensin murni yakni 2.400 dan CO sebesar 5,5 persen. Untuk mobil berbahan bakar bensin buatan tahun 2000 - 2007, batas maksimal HC 1.200, CO 4,5 persen, sedangkan mobil tahun 2007-2008 ambang batas HC adalah 200 dan CO 1,5 persen. Sedangkan, ambang batas HC untuk mobil menggunakan bahan bakar solar yakni 70 persen (kepekatan asap gas buang) kendaraan, ujar Mohamad Zakaria. Dari ratusan kendaraan bermotor yang menjalani uji emisi, puluhan mobil tidak lulus uji dan memerlukan perawatan mesin secara teratur. Uji emisi antara lain bertujuan untuk meningkatkan kualitas udara agar terbebas dari polusi gas buang kendaraan bermotor sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia. Terkait dengan uji emisi kendaraan bermotor itu, Mohamad Zakaria mengimbau kepada pemerintah daerah Kota Bekasi untuk membuat kebijakan tentang pengendalian pencemaran udara. Pengemudi mobil Colt B 91424 YK, Awen (50), ketika ditemui di lokasi uji emisi mengatakan, kendaraannya tidak lulus uji emisi, karena HC mencapai 1.600 dan CO sebesar 6 persen. "Saya nggak mengerti kenapa mobil ini tidak lulus uji emisi, padahal tahun pembuatan 2006. Tapi kendaraan ini akan saya bawa ke bengkel untuk diperiksa mesinnya," ujarnya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008