Medan (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Sabang Merauke Air Charter (SMAC) kembali melayani masyarakat di Pulau Telo, Kabupaten Nias Selatan, Sumut setelah izin operasional (AOC) perusahaan itu dibekukan pemerintah 30 Juni 2008. "Sejak Kamis (31/7) SMAC kembali terbang ke Pulau Telo setelah pemerintah mencabut keputusannya," kata Kepala Satker Bandara Lasondre, Nias Selatan, Sumut, Saiful Bahri, di Medan, Sabtu. Pemerintah membekukan izin operasional atau Air Operational Certificate (AOC) SMAC, karena perusahaan itu dinilai tidak memenuhi beberapa aspek seperti keselamatan penerbangan. Dia mengatakan, beroperasinya satu-satunya penerbangan bersubsidi oleh pemerintah pusat itu disambut gembira pemakai jasa angkutan udara itu karena mereka berdomisili di daerah terpencil. Masyarakat di kepulauan Telo sangat bergantung kepada transportasi udara baik untuk memasarkan hasil laut maupun berhubungan dengan dunia luar. Menurut dia, jika fasilitas angkutan udara tidak tersedia masyarakat setempat membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mencapai daerah terdekat karena pulau itu secara geografis berada di wilayah Samudera Hindia. "Dalam kondisi cuaca atau ombak normal perjalanan melalui laut ke Gunung Sitoli, Nias memakan waktu delapan jam dan ke Padang, Sumbar 15 jam, sementara dengan pesawat udara ke Gunung Sitoli hanya 30 menit dan ke Padang, Sumbar cuma 50 menit" jelasnya. Data menyebutkan selama tahun 2007 tercatat sebanyak 206 kali pergerakan pesawat di Bandara Lasondre dengan jumlah kargo yang diangkut sebanyak 7.374 ton dan yang masuk sebanyak 726 ton. Sebagian besar produk yang diangkut berupa hasil laut seperti ikan segar, lobster dan lainnya, sedangkan barang yang masuk berupa barang-barang logistik kebutuhan penduduk setempat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008