Manado, (ANTARA News) - Sebagian besar kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia sudah dikuasai korporasi asing, sehingga perlu diselamatkan untuk kepentingan bangsa Indonesia yang lebih besar. Mantan Ketua MPR RI, Amin Rais, pada bedah buku "Selamatkan Indonesia", Sabtu di Manado, mengatakan, hampir 80 persen kekayaan SDA Indonesia sudah dimiliki negara-negara asing, sehingga sumber pendapatan untuk bangsa Indonesia tidak tergarap secara maksimal. Sektor pertambangan mendominasi penguasan korporasi asing terhadap eksploitasi kekayaan alam di Indonesia, terutama terjadi pada perusahaan PT Freeport dan LNG Tangguh di Papua, Blok Cepu, Batubara di Kalimantan Selatan (Kalsel), Riau hingga Nanggroe Aceh Darusalam. Pendapatan bangsa Indonesia dari SDA yang dikuasai korporasi asing hanya dari kontribusi pajak, katanya. Sementara daerah-daerah penghasil pertambangan tersebut, merupakan kantong-kantong kemiskinan, sehingga perlu dipikirkan langkah solusi agar masyarakat tidak selamanya menerima dampak negatif itu. Langkah menasionalisasikan pengelolaan SDA memang sangat penting, dengan memperhatikan beberapa aspek yang lebih pada kepentingan masyarakat Indonesia. Sementara itu, tokoh masyarakat Sulut, Dr Bert Supit, yang menjadi pembanding pada bedah buku tersebut, menilai lemahnya karakter pembangunan masyarakat menyebabkan perlu ada reformasi lanjutan. Reformasi dalam arti membentuk kepribadian bangsa Indonesia, melalui pemimpin bangsa dan elit politik, sehingga mampu memberikan kontribusi menyelamatkan bangsa, kata Supit. Tampil sebagai pembedah buku tersebut, Gubernur Sulut SH Sarundajang, Mantan Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Prof Dr Lucky Sondakh, anggota DPR RI Catur Sapto Edy, dan moderator Parni Hadi, wartawan senior.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008