Medan (ANTARA News) - Sidikitnya empat nama sudah disebut-sebut bakal menjadi kandidat Ketua Umum PWI Pusat yang akan bertarung pada Kongres PWI di Aceh menggantikan Drs. H. Tarman Azzam yang sudah dua periode memimpin organisasi wartawan terbesar di Indonesia itu. Ketua PWI Cabang Sumut, H. A. Muchyan AA, salah satu dari empat nama yang disebut-sebut, ketika dihubungi di Medan, Jumat, menyatakan siap maju sebagai calon dan bertarung secara fair dengan figur-figur lain untuk bisa menjadikan PWI lebih baik lagi di masa datang. Selain Muchyan, yang juga disebut bakal tampil memperebutkan jabatan Ketua Umum PWI Pusat adalah Ketua PWI Jawa Timur Abror Dirham, Sekjen PWI Pusat Wina Armada Sukardi dan Dirut Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI, Parni Hadi. Menurut Muchyan, tampilnya sejumlah figur yang "mengincar" jabatan Ketua Umum PWI Pusat cukup baik bagi kelancaran Kongres yang dijadualkan dihadiri kepala negara tersebut, karena dengan demikian para peserta kongres tidak lagi mencari-cari siapa tokoh yang bakal diberi kepercayaan memimpin PWI. Ia sendiri menyatakan siap lahir-bathin untuk meraih dukungan para peserta kongres, kendati salah satu syarat untuk menjadi ketua umum itu harus berdomisili di wilayah Jabotabek, karena untuk mengabdi dan kebesaran organisasi tentu dibutuhkan pengorbanan. Menurut dia, posisi dan peran PWI ke depan semakin penting dan dibutuhkan bangsa, karena itu PWI harus bisa memberikan perlindungan kepada anggotanya dalam melaksanakan profesi jurnalistik terutama berkaitan dengan penerapan UU Pers yang hingga saat ini selalu menghantui pekerja pers. Perlindungan wartawan dalam UU itu yang berkaitan dengan masalah hukum harus menerapkan azas "lex specialis", sementara di sisi lain setiap penerbit harus diupayakan lebih bertanggung jawab lagi dalam membela wartawannya yang terkena delik hukum yang akhir-akhir ini selalu mengancam banyak insan pers, katanya. Selain itu, menurut dia, PWI masa depan harus bisa lebih mandiri dalam segala sektor terutama di bidang keuangan, karena itu organisasi perlu memiliki sumber dana yang tetap dan halal walau di sisi lain pemerintah tetap mempunyai kewajiban membantu PWI dalam meningkatkan kualitas SDM para anggotanya. Pemerintah dan anak bangsa jangan hanya memandang anggota PWI hanya sebatas wartawan, melainkan mereka adalah wartawan yang memiliki kemampuan di bidang lain, seperti politik, diplomasi dan ekonomi, sehingga bisa diraih kembali kehebatan wartawan yang bisa jadi wapres, menteri, dubes dan lainnya, ujarnya. PWI juga harus meningkatkan perannya dalam pergaulan internasional yang tidak hanya terbatas dalam lingkup negara-negara Asia Tenggara, karena di tengah era globalisasi ini peran wartawan dalam membela dan membangun kepentingan negara dan umat manusia semakin dibutuhkan. Muchyan menolak ditulis secara luas dan rinci program-program yang akan "dijualnya" kepada peserta kongres yang akan berlangsung pada akhir Juli 2008, begitu juga dukungan suara dari cabang-cabang yang diharapkan dapat memenuhi harapannya menjadi ketua umum. "Tanpa adanya dukungan dari cabang-cabang di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya tentu saya tidak berani-beranian menyatakan bersedia dicalonkan, tetapi itu belum bisa disampaikan sekarang karena sedang dalam proses penggalangan," tambah putra Batubara, Sumut itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008