Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan pasar mobil pada semester II 2008 diperkirakan melambat dibandingkan semester I, menyusul situasi ekonomi makro yang tidak kondusif dan mulai memanasnya situasi politik pertengahan sampai akhir tahun ini. "Permintaan mobil pada semester II masih diliputi awan kelabu, yaitu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan suku bunga, suhu politik, dan lain-lain," ujar pelaku bisnis otomotif Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM), Jhonny Darmawan, ketika ditemui di sela-sela Indonesia International Motor Show (IIMS) 2008, di Jakarta, Selasa. Selain itu, lanjut dia, perlambatan permintaan juga terjadi karena peningkatan pembelian pada semester I diperkirakan akibat adanya kekhawatiran masyarakat akan kenaikan harga mobil, sehingga membeli mobil pada semester pertama. Namun, Jhonny optimistis meskipun pasar mobil di semester II diliputi ketidakpastian, penjualan mobil sampai akhir tahun 2008 bakal menembus angka di atas 500 ribuan unit atau naik sekitar 15-20 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 434 ribu unit. "Pada Juli ini penjualan mobil saya perkirakan masih menembus angka 50 ribuan unit. IIMS menjadi salah satu gimmick untuk mendorong pasar pada semester II," ujar Jhonny yang juga Ketua Penyelenggara IIMS 2008. Selain itu, lanjut Wakil Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) itu, para pelaku bisnis lainnya juga melakukan berbagai strategi untuk mendongkrak penjualan mereka. "Jadi saya optimis setidaknya penjualan pada semester II bisa melampaui angka 207 ribu unit, sehingga bila ditambah dengan semester I yang mencapai sekitar 293 ribu unit, maka sampai akhir tahun bisa mencapai di atas 500 ribu unit," ujarnya. Apalagi, kata dia, banyak pembelian mobil yang masih indent seperti Toyota Avanza yang indentnya mencapai 28 ribu unit, Daihatsu Xenia, serta Suzuki APV, dan lain-lain. Hal senada dikemukakan Sekjen Gaikindo Freddy Sutrisno. Ia mengatakan situasi ekonomi di Indonesia tidak bisa diprediksi seperti negara lain yang sedang mengalami perlambatan pasar mobilnya. "Di Indonesia banyak uang beredar di luar yang tidak terhitung. Beberapa waktu lalu kami memperkirakan dengan kenaikan BBM penjualan mobil bakal turun, namun pada Juni justru naik menjadi sekitar 54 ribu unit dibandingkan Mei yang mencapai 50 ribu unit," ujarnya. Oleh karena itu, lanjut dia, Gaikindo yang semula merevisi prediksi penjualan mobil akibat kenaikan harga BBM pada Mei 2008, kembali memprediksi pasar mobil di Indonesia bakal menembus angka sekitar 520 ribu unit. "Apalagi pada semester II ini ada kegiatan kampanye partai-partai politik yang berdampak pada semakin banyaknya uang yang beredar di masyarakat," ujarnya. Pada semester I 2008 penjualan mobil mencapai 292.589 unit atau naik sekitar 48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penjualan tertinggi diraih Toyota sebanyak 98.703 unit. Disusul mobil Mitssubishi sebanyak 43.522 unit, Suzuki 39.249 unit, dan Daihatsu 34.827 unit. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008