Jakarta, (ANTARA News) - Suzuki menyiapkan mobil konsep jenis sedan Kizashi, yang dipamerkan pada ajang Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) untuk masuk ke segmen menengah atas di Indonesia, dengan memanfaatkan skema perdagangan bebas Indonesia-Jepang (EPA). "Suzuki akan menjadikan Kizashi sebagai `flag carrier` masuk ke pasar kendaraan menengah ke atas," kata Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Niaga Internasional (SINI) Endro Nugroho, selaku Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Suzuki, ketika ditemui di sela-sela IIMS, di Jakarta, Minggu. Diakuinya, Suzuki berambisi masuk lebih luas ke pasar mobil menengah ke atas, setelah selama ini dikenal sebagai produsen handal untuk kendaraan dengan mesin di bawah 1.500cc seperti APV, Karimun, Swift, SX4 Cross Road, dan pick up. Endro mengatakan mobil konsep Kizashi sengaja dibawanya ke ajang IIMS 2008 di Jakarta untuk diperkenalkan pada masyarakat Indonesia. Mobil itu kelak akan dijadikan pintu masuk dan peningkatan citra Suzuki di segmen kendaraan menengah ke atas. "Kizashi yang sedang dikembangkan saat ini bermesin 2.400cc dan 3.600cc. Namun belum diputuskan (mesin) mana yang akan dipakai kelak pada kendaraan tersebut," ujar Endro yang juga belum bisa memastikan kapan akan diproduksi secara massal. Ia mengakui jenis baru itu akan dipersiapkan pihaknya masuk ke pasar Indonesia dengan memanfaatkan EPA Indonesia-Jepang. Kedua negara telah meratifikasi penghapusan bea masuk (BM) sejumlah komoditas termasuk komponen otomotif dan kendaraan bermotor pada 1 Juli 2008. Indonesia membebaskan bea masuk sekitar 35 persen komoditas yang masuk dalam EPA, sedangkan Jepang sekitar 85 persen.Berdasarkan perjanjian itu, Indonesia antara lain menghapus BM kendaraan 3.000 cc ke atas dari Jepang, yang selama ini tidak menjadi fokus pengembangan industri otomotif di Indonesia. Bila yang dikembangkan kelak bermesin 3.600 cc, harganya akan bersaing dengan mobil lain di kelasnya. "Dengan EPA biaya produksi mobil menjadi lebih rendah, karena ada pembebasan BM komponen dari Jepang," ujarnya. Endro mengatakan seiring dengan visi Suzuki ke depan, pihaknya juga akan lebih fokus memperbesar penguasaan pasar kendaraan menengah ke atas, tanpa meninggalkan basis pasar mobil di segmen menengah ke bawah. "Di segmen menengah ke bawah kami sudah kuat, tinggal bagaimana memperkuat segmen menengah ke atas. Kami menargetkan pada masa mendatang komposisi penjualan mobil menengah ke bawah dan menengah ke atas 80:20," katanya. Sampai saat ini kontribusi penjualan mobil segmen menengah ke bawah masih mendominasi penjualan di Indonesia yaitu sekitar 80 persen, sedangkan kontribusi mobil menengah ke atas hanya 20 persen. Total penjualan mobil Suzuki di Indonesia periode Januari-Juni 2008 mencapai sekitar 40 ribu unit yang didominasi penjualan APV dan Swift. "Sampai akhir 2008 kami menargetkan penjualan bisa mencapai 80 ribu unit," katanya. Ia optimis target tersebur akan tercapai mengingat penjualan pada semester pertama mendekati total penjualan tahun lalu yang mencapai sekitar 57 ribu unit. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008