Mari: Mobil India Seharga 2.000 Dolar AS Kena Bea Masuk Sama
Sabtu, 12 Juli 2008 00:16 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di sela-sela pembukaan Indonesia International Motors Show (IIMS) 2008 di Jakarta, Jumat, mengatakan, mobil produksi India yang akan masuk ke Indonesia dikenakan bea masuk yang sama dengan kendaraan lain.
Rencana masuknya mobil murah India yang harganya 2.000 AS dolar per unit, menurut Mari, kebijakan WTO-nya disesuaikan dengan bea masuk yang ada.
Dia mengatakan Indonesia belum memiliki hubungan bilateral dengan India, tetapi masuk dengan ASEAN-India yang hampir mencapai titik temu. Tapi otomotif bukan sesuatu hal yang akan cepat dibuka perdagangannya di ASEAN-India, ujar dia.
Jadi menurut dia bukan harga murah yang perlu dilihat dari mobil produksi India yang ingin masuk ke Indonesia, tetapi lebih karena cc-nya yang kecil.
Sementara itu, Menteri Perindustrian, Fahmi Idris pada pembukaan IIMS 2008, mengatakan, dirinya telah didatangi Duta Besar India untuk Indonesia yang menyampaikan niat India memasukkan kendaraan ber-cc kecil dengan harga 2.000 AS dolar per unit.
"Saya kemarin bertemu dengan Duta Besar India. Dia menanyakan kemungkinan mobil India dengan harga 2.000 AS dolar tersebut dapat dipasarkan di Indonesia," kata Fahmi.
Menurut dia, dirinya tidak dapat mengiyakan permintaan Duta Besar India tersebut. Namun dirinya juga tidak dapat berkata tidak mengingat Indonesia mengikuti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).(*)
Nah ini dia, mobil murah ini akan men-triger negara/perusahaan penghasil mobil untuk merebut pasar dunia. honda, suzuku dan mobil2 lainnya akan kelimpungan. Yang akhirnya konsumen diuntungkan. :)
00BalasLaporkanHapus
18 Juli 2008
bangun2!! jgn cm jd bgsa yg konsumtif! bljr dr bgsa2 lain. mrk sukses scara materi & politis krn kreatif. jgn jd bgsa yg lembek, jgn cuma ngomong (di negara ini teramat bnyak komentator, bkn inisiator-kreator), mk bertindaklah dr dtk ini jg. kt smua brtgjwb thdp bgsa ini. termsuk pmerintah!
00BalasLaporkanHapus
17 Juli 2008
Yah....kalah cepat lagi dengan negara lain...katanya LIPI mau kerjasama dengan inustri rakyat di Tegal untuk bikin mobil cc kecil....kapan jadinya...????
00BalasLaporkanHapus
14 Juli 2008
Tidak bijaksana, bangsa Indonesia hanya menjadi tempat pasar global aja dan konsekuensinya kita jadi tempat sampah. Tidak perlu kita ambil kebijaksanaan itu. Sebenarnya bangsa kita juga mampu kenapa harus impor terus. Bagaimana industri kita bisa maju jika industri pemakai bahan baku baja dan besi dihambatan terus. Lebih baik menitik beratkan pada daya saing SDM kita untuk berkiprah.
Bangsa juga sebagai pemakai aj, tdk bs& diberi kesempatan untuk berkarya. Pemerintah & DPR jgn hny jd makelar aj.
00BalasLaporkanHapus
12 Juli 2008
Jangan impor melulu...bikin mobil sendiri saja...eh..gimana nasib KANCIL?!Pemerintah seharusnya beri support penuh kpd industri otomotif lokal.Di Indonesia banyak orang pintar (asal jangan Pintar Nipu sprti Joko Suprapto),jangan biarkan orang2 pintar Indonesia kerja di Luar Negeri yg lebih menghargai dan membantu mengembangkan kemampuan mereka.Cari siswa berprestasi di ITB, ITS, BINUS, UI atau univ. lainnya.Kumpulkan mereka sesuai bidang mereka dan buat riset sampai membuahkan hasil maksimal...
Bangsa juga sebagai pemakai aj, tdk bs& diberi kesempatan untuk berkarya. Pemerintah & DPR jgn hny jd makelar aj.