Kuala Lumpur (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono dan rombongan akan bertolak menuju Hokkaido, Jepang, melalui Bandara Internasiolan Kuala Lumpur pada Selasa siang, sekitar pukul 12.00 waktu setempat atau pukul 11.00 WIB dengan menggunakan pesawat kepresidenan Airbus A-300-330. Sebelum bertolak menuju Hokkaido untuk mengikuti kegiatan KTT G-8 yang diperluas, Presiden akan menghadiri pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi D-8 di Hotel Hilton Malaysia. Dalam acara tersebut, selain menyampaikan pidato, Presiden juga akan menyerahkan kepemimpinan D-8 yang dipegang Indonesia sejak KTT kelima D-8 pada 2006 di Bali kepada Malaysia yang diwakili oleh Perdana Menteri Malaysia Abdullah Ahmad Badawi. Rombongan Presiden diperkirakan akan tiba di Hokkaido pada pukul 20.00 waktu setempat dan langsung menuju hotel tempat rombongan menginap selama di Hokkaido. Keberangkatan Presiden dan rombongan menuju Jepang akan dilepas oleh Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Abdul Rahim Bakri, Duta Besar RI untuk Malaysia Da`i Bachtiar dan staf KBRI Kuala Lumpur. Presiden Yudhoyono akan menjadi pembicara utama di bidang keamanan pangan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G8+8 di Toyako, Hokkaido. "Presiden nanti akan dijadwalkan menjadi `lead speaker` untuk masalah `food security` di antara pemimpin negara-negara yang akan hadir nanti," kata juru bicara Kepresidenan Dino Patti Djalal sebelumnya. Menurut dia, sebelumnya Presiden Yudhoyono menulis surat kepada PM Jepang Yasuo Fukuda sebagai Ketua G8 yang intinya meminta perhatian KTT G8 untuk membahas masalah "food security". "Jadi bukan hanya mengenai `climate change` dan isu-isu lain, tetapi juga masalah `food security` perlu ditekankan dan Alhamdulillah usulan ini diterima," katanya. Dino mengatakan bahwa dalam KTT G8 itu Presiden juga akan mengimbau dan mendorong negara-negara kunci untuk tetap memajukan "Bali Road Map" dan mendorong adanya suatu solusi global terhadap krisis harga pangan pasca KTT FAO di Roma. "KTT G8 diperlkuas ini adalah usulan Prancis dan Inggris," ujarnya. G8 terdiri dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Rusia, Inggris dan AS. "Dulu mereka waktu KTT G8 di Heiligendamm, Jerman, pada 2007 mengadakan pertemuan dengan lima negara, yaitu Brasil, China, India, Meksiko dan Afrika Selatan," katanya. Saat ini, kata dia, Jepang selaku tuan rumah mengundang selain kelima-negara itu, juga tiga negara yang lain, yaitu Indonesia, Australia dan Korea Selatan, sehingga format pertemuan menjadi KTT G8+8. "Pertemuan itu akan membahas beberapa isu utama global saat ini, yakni `climate change, food security, development` dan perekonomian global," kata Dino. (*)

Copyright © ANTARA 2008