Tangerang, (ANTARA News) - Sebanyak 66 unit kendaraan roda empat yang parkir sembarangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dikenakan bukti pelanggaran (Tilang). "Kendaraan tersebut terbukti melanggar ketertiban umum di Bandara sehingga terkena Tilang," kata Juru bicara PT Angkasa Pura (AP) II Kantor Cabang Utama Soetta, Trisno Heryadi, di Tangerang, Minggu. Heryadi mengatakan, puluhan kendaraan milik pengunjung itu parkir di tempat terlarang yakni di lokasi lobi penumpang pesawat, padahal sepanjang daerah tersebut hanya untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Hasil penertiban petugas satuan pengamanan Bandara Soeta terdapat 29 kendaraan lainnya yang parkir liar di terminal I dan terminal II di bandar udara terbesar di Indonesia tersebut, di antaranya milik pramugari salah satu maskapai, kendaraan milik TNI, mobil dinas polisi dan dua buah mobil operasional PT AP II serta sejumlah milik pengunjung Bandara Soetta. Guna meningkatkan ketertiban berkendaraan di Bandara Soetta, PT AP II akan membagi ruas jalan menjadi tiga jalur, yakni jalur pertama untuk menurunkan calon penumpang, jalur kedua bagi penjemput atau penumpang bus Bandara serta jalur ketiga untuk pengguna jasa yang akan ke parkir kendaraan. Sementara itu, Chief Supervisor Operation, Karsito mengatakan selain menggelar razia kendaraan, petugas keamanan Bandara juga melaksanakan operasi tindak pidana ringan (Tipiring) dengan mengerahkan 52 petugas. PT AP II Soetta dibantu Dinas Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) Kota Tangerang melaksanakan razia rutin tersebut sehingga berhasil mengamankan sebanyak 16 taksi tanpa stiker, 14 pedagang asongan, empat orang tukang semir dan 12 porter liar. Operasi Tipiring tersebut digelar setiap satu minggu sekali dengan cara mengacak harinya dengan agenda minggu pertama razia di area parkir, minggu kedua razia lalu lintas, minggu ketiga dan keempat razia pemalsuan PAS atau kartu khusus masuk bandara. Namun demikian Trisno Heryadi menuturkan, operasi Tipiring tersebut belum efektif untuk mengusir para pedagang asongan di kawasan Bandara Soetta karena tujuan mereka untuk mencari uang guna menghidupi keluarganya.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008