Tenjolaya, Bogor (ANTARA News) - Sebanyak 18 jenazah korban pesawat Cassa C-212 milik TNI AU, dan dua kantong jenazah berisi barang-barang milik para korban, Minggu sore, telah dievakuasi dari lapangan di dekat "Vila Sutiyoso" di Desa Tapos, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Minggu, ke landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, menggunakan empat helikopter. ANTARA News melaporkan, helikopter pertama jenis Puma membawa tujuh jenazah plus satu kantong barang. Helikopter kedua dan ketiga jenis Bolcow membawa masing-masing dua jenazah. Kemudian, helikopter keempat jenis Super Puma membawa tujuh jenazah plus satu kantong barang. Proses evakuasi dari lapangan "Vila Sutiyoso" ke Halim Perdana Kusuma tersebut, berlangsung selama tiga jam dari sekira pukul 13.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya Ida Bagus Made Oka mengatakan, seluruh jenazah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat Angkatan Udara (Ruspau) dr Esnawan Antariksa, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Di Ruspau, kata dia, seluruh jenazah segera diidentifikasi, lalu dilakukan upacara militer untuk memberikan penghormatan terakhir, sebelum diserahkan kepada keluarganya masing-masing. Sebanyak 18 orang korban pesawat Cassa produksi tahun 1985 tersebut, terdiri atas lima awak pesawat dan 13 penumpang. Kelima awak pesawat masing-masing, Mayor Pnb B Arjiyanto (Kapten pilot), Kapten Pnb Agung Priantoro (co pilot), serta tiga teknisi yakni, Lettu Pnb Feby Fitrian, Lettu Tek Bambang Trianto, dan Pelda Agus Riyanto. Kemudian, dari 13 penumpangnya tiga diantaranya adalah warga negara asing, yakni Mahendra Kumar (India), Kwong Ping Anthony (Inggris), dan Tan Hong King (Singapura). Ketiganya adalah pelatih alat foto udara digital yang sedang diujicobakan. Sedangkan 10 penumpang lainnya masing-masing, Kolonel Pnb Albertus Sulaksono (Sekretaris Dinas Keselamatan Terbang dan Kerja TNI AU), Kolonel Sus Djafara (personel Dinas Survey dan Pemotretan Dinas TNI AU/ Dissurpotrudau). Selanjutnya, Letkol Tek Wahyu Hidayat (Kepala Seksi dan Dokumentasi Program Pemeliharaan Dephan), Letkol Sus Supriyadi (personel Dissurpotrudau), Mayor Sus Susika (personel Dissurpotrudau), Kapten Sus Doni Wicaksono (personel Dissurpotrudau), Lettu Sus Ronald (personel Dissurpotrudau), serta Gatot, Putra, dan Ami dari PT Aupia Perkasa, yakni mitra lokal dari perusahan alat foto udara, Integraph Jerman. Menurut Asisten Operasional (As Ops) TNI AU, Marsekal Muda Eddy Harjoko, setelah dilakukan upacara militer diserahkan kepada keluarganya masing-masing. "Jika keluarganya menyerahkan kepada TNI AU, maka para korban akan dimakamkan ke taman makam pahlawan (TMP) yang terdekat dengan keluarga korban," katanya. Ia mencontohkan, Mayor Pnb B Arjiyanto (Kapten pilot) dan Kapten Pnb Agung Priantoro (co pilot) yang keluarganya tinggal di Malang, Jawa Timur, maka akan dimakamkan di TMP di Malang.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008