Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Yusron Ihza Mahendra (Fraksi Partai Bulan Bintang), di Jakarta, Rabu malam, mengungkapkan, pihak Australia akhirnya mengakui melakukan kesalahan penangkapan atas sejumlah nelayan RI yang semula dianggap terbukti masuk wilayah negara benua itu. "Menteri Pertanian, Pengetahuan dan Kelautan Australia atas nama Pemerintah Australia telah mengakui kesalahan itu. Sebab bukti terbaru menunjukkan, para nelayan kita belum masuk wilayah Australia," katanya kepada ANTARA. Kontroversi penangkapan bahkan diduga ada perlakuan kasar atas para nelayan RI itu menjadi hangat dibicarakan di lingkup Komisi I DPR RI awal pekan ini, terutama ketika berlangsung Rapat Kerja (Raker) dengan Menteri Luar Negeri (Menlu), Senin lalu. "Sudah ada klarifikasi dari Australia tentang kesalahan tersebut. Malah, pihak Australia telah menyatakan menyesali terjadinya kesalahan oleh aparatnya, sebagaimana dilansir oleh Menlu RI, Hassan Wirayuda," tambah Yusron Ihza Mahendra. Kompensasi Uang Pihak Australia, kata Menlu Hassan Wirayuda sebagaimana dikutip Yusron Ihza Mehendra, akan memberi kompensasi antara Rp50 juta hingga Rp110 juta kepada masing-masing sembilan nelayan (termasuk pemilik kapal yang dibakar). Selain itu, lanjutnya, para nelayan yang ditangkap juga akan segera dikembalikan. "Mungkin juga sudah dikembalikan. Saya belum dapat informasi terbaru," katanya. Terhadap hal ini, ia dkk benar-benar meminta perhatian serius Australia melalui Menlu Hassan Wirayuda, agar bisa bertindak lebih profesional. "Ini penting, agar tidak memicu atau menimbulkan sengketa antar dua bangsa bertetangga ini," tegas Yusron Ihza Mahendra.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008