Seoul (ANTARA News) - Negara-negara maju yang menjadi penghasil gas buangan karbon terbesar gagal mencapai kesepakatan dalam pertemuan di Seoul untu mencapai target yang mengurangi efek gas rumah kaca sampai 50 persen menjelang tahun 2050, demikian laporan Kyodo News. Wakil utusan pemerintah Amerika Serikat (AS) memimpin negara-negara ekonomi maju (MEM) dalam Pertemuan Negara-negara ekonomi maju mengenai keamanan energi dan perubahan iklim. Deklarasi para pemimpin MEM yang akan diumumkan setelah pembicaraan 9 Juli di sela-sela pertemuan puncak negara-negara G8 di Hokaido, Jepang, namun para nara sumber mengatakan bahwa isi deklarasi tersebut harus disebarluaskan terlebih dulu. Para delegasi menyatakan, setuju bahwa pengurangan emisi karbon sangatlah penting, demikian dikatakan para nara sumber. Sikap kebijakan AS untuk komitemen jangka panjang yang berkaiatan dengan apa yang telah digariskan MEM untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang diyakini menjadi penyebab pemanasan global. Namun, kegalan untuk mencapai kesepakatan pengurangan emisi karbon menjelang tahun 2050 dalam pertemuan di Seoul, Korea Selatan (Korsel) dikatakan membuat kendala terbesar untuk terjadinya kesepakatan diantara para pemimpin negara-negara yang tergabung dalam MEM yang akan bertemu di Hokkaido nanti. Apabila para pemimpin negara-negara MEM gagal untuk mencapai kesepakatan dalam hal besaran pengurangan emisis karbon, maka hal itu akan mempersulit para pemimpin negara-negara G8n untuk menyetujui usul yang diajukan oleh Jepang tahun lalu untuk mengurangi separuh target emisi karbon menjelang tahun 2050. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008