Bandarlampung (ANTARA News) - Elpiji ukuran tabung 12 kilogram sulit didapatkan di pengecer-pengecer resmi di Bandarlampung akhir-akhir ini. "Tadi pagi elpiji datang, tetapi sebentar saja habis terjual," ujar Andi, petugas di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjual gas keperluan memasak itu di Bandarlampung, Jumat. Ia pun mengaku tidak bisa membatasi pembelian, karena ada yang menggunakan mobil membeli tiga tabung. Sedangkan harga di pengecer resmi tersebut Rp55 ribu per tabung, yang sebelumnya Rp53 ribu, sementara di pengecer lainnya seperti warung, bisa mencapai Rp60 ribu-Rp70 ribu. Seorang ibu rumah tangga, Tina, warga Jalan Khairil Anwar, Bandarlampung menyayangkan cepat habisnya persediaan elpiji di distributor resmi. "Kalau sebentar saja habis, kemana lagi kami bisa membeli. Ke pengecer harganya sudah `selangit` dan lagi tidak dijamin isinya penuh atau tidak," kata dia. Sementara untuk menambah tabung guna persediaan, ujar dia, harganya kini cukup tinggi yakni mencapai Rp700 ribu-Rp800 ribu, dan anggaran untuk itu belum ada.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008