Jakarta, (ANTARA News) - Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir (Kasum) mensinyalir tersangka baru kasus pembunuhan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), Munir yang akan segera ditangkap oleh Mabes Polri hendak kabur. Koordinator Kasum, Usman Hamid di Jakarta, Minggu mendesak Polri untuk mempercepat penangkapan agar tersangka tidak melarikan diri. "Langkah penangkapan harus disertai tindakan penahanan sampai ke pengadilan karena kami menduga tersangka akan berupaya melarikan diri," katanya. Selain itu ada pula upaya untuk menghilangkan saksi dan alat bukti yang diperlukan bagi penuntutan oleh jaksa dan pembuktian oleh hakim di pengadilan. "Untuk itu, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) perlu diefektifkan," katanya. Kasum mendesak DPR mengaktifkan lagi tim kasus Munir untuk memantau jalannya proses persidangan. Lembaga lain yang harus memantau persidangan nanti adalah Komisi Yudisial, Komisi Kejaksaan, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Komnas HAM. "Pemantauan berlapis amat perlu guna mencegah politisasi kasus ini untuk Pemilu 2009," katanya. Ia menyatakan, adanya tersangka baru kasus pembunuhan Munir merupakan langkah maju. "Tersangka itu harus mengungkap siapa yg menyuruh dan merencanakan serta dalangnya," katanya. Ia berharap agar penangkapan itu tidak menunggu waktu lebih lama lagi sebab aparat penegak hukum terlalu lama membiarkan para pelaku pembunuhan Munir. Kapolri Jenderal Pol Sutanto sebelumnya menyatakan, penyidik Mabes Polri belum menangkap tersangka itu sebab polisi harus memperkuat bukti-bukti agar tidak kandas di pengadilan. Kejaksaan Agung sendiri juga telah membentuk tim jaksa penuntut umum untuk menangani kasus ini. Dalam kasus ini, dua orang telah divonis hakim yakni mantan pilot maskapai penerbangan Garuda, Pollycarpus Budihari Priyanto dengan hukuman 20 tahun penjara dan mantan Dirut PT Garuda Indra Setiawan dengan hukuman satu tahun penjara. Sekretaris pilot Airbus 330 PT Garuda Ruhainil Aini divonis bebas oleh hakim dalam kasus tersebut. Munir tewas karena diracun saat berada di pesawat Garuda nomor penerbangan GA 974, Senin, 7 September 2004 yang terbang dari Jakarta menuju Amsterdam.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008