Medan (ANTARA News) - Fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Panda Nababan, menegaskan partainya akan sangat menghormati pelantikan H.Syamsul Arifin, SE/Gatot Pujo Nugroho sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2008-2013 yang menurut rencana akan dilangsungkan Senin (16/6). "Pelantikan itu tentu akan kami hormati, meski saat ini gugatan kami terkait hasil pilkada Sumut itu sendiri masih dalam tahap kasasi di MA (Mahkamah Agung, red)," katanya di Medan, Sabtu. Pada pilkada Sumut yang berlangsung 16 April lalu PDI-P mengusung pasangan Tritamtomo/Benny Pasaribu, yang kemudian ditetapkan sebagai pasangan peraih suara terbanyak kedua --dari lima pasangan peserta pilkada-- di bawah raihan suara pasangan Syamsul/Gatot. Atas hasil tersebut PDI-P kemudian menggugat KPUD Sumut ke MA, yang kemudian dimentahkan MA, sehingga PDI-P pun kemudian mengajukan langkah hukum lanjutan berupa peninjauan kembali (PK). "Pelantikan Syamsul akan kami hormati meski proses hukum akibat kecurangan-kecurangan yang dilakukan KPUD Sumut hingga kini masih terus berjalan," ujarnya. Lebih jauh Panda Nababan juga menegaskan PDI-P tidak ingin kasus pilkada di Sumut berujung kemelut seperti yang terjadi di Sulawesi Selatan dan di Maluku Utara. "Huru-hara seperti yang terjadi di dua daerah itu sangat kami hindarkan," katanya. Syamsul Arifin dan masyarakat Sumut sendiri, menurut Pelaksana Harian Ketua DPD PDI-P Sumut itu, semestinya berterima kasih kepada PDI-P yang secara jernih lebih memilih menempuh jalur hukum bagi penyelesaian sengketa pilkada, sehingga aksi-aksi kerusuhan yang disebabkan ketidakpuasan kader dapat dihindarkan. "Kita tidak mau ribut-ribut karena semuanya bisa diselesaikan lewat jalur hukum," katanya menambahkan. Selanjutnya, menurut dia, PDI-P akan menempatkan diri sebagai oposisi terhadap pemerintahan yang akan dipimpin Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho dalam lima tahun ke depan. "Kita sudah terlatih dan terbiasa menjadi oposisi, meski menjadi partai oposisi itu sendiri tidak gampang dan penuh resiko, karena harus mampu mencarikan solusi serta jalan keluar yang signifikan terhadap segala persoalan yang mengemuka," ujarnya. Pada kesempatan itu Panda Nababan juga mengingatkan agar pasangan Syamsul/Gatot benar-benar merealisikasi visi-misi dan program kerja yang telah mereka sampaikan pada masa kampanye pilkada. "Kita akan kritisi habis-habisan jika visi-misi mereka itu tidak jalan," katanya. Kepada Syamsul Arifin sendiri Nababan juga mengaku telah mengingatkan agar persoalan ijazahnya dapat diselesaikan secepatnya. "Saya bilang kepada Syamsul, selesaikan masalah ijazahmu itu jika tidak ingin seperti Rudolf (Gubernur Sumut Rudolf M Pardede yang juga mantan Ketua DPD PDI-P Sumut, red), yang sampai hari ini tidak jelas juga status ijazahnya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008