Jakarta (ANTARA News) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan laba bersih pada 2008 naik 15 persen dibandingkan pada 2007. Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, usai rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Jumat, mengatakan pada 2007, laba bersih yang telah diaudit mencapai Rp1,6 triliun atau turun 16,9 persen dibandingkan 2006. "Penurunan laba bersih 2007 itu dikarenakan kenaikan rugi kurs menjadi Rp504,2 miliar dari sebelumnya Rp318,8 miliar yang merupakan keuntungan kurs pada 2006," ujarnya. Laba bersih menurun, lanjutnya, juga akibat peningkatan beban bunga dari Rp248,4 miliar di 2006 menjadi Rp410,1 miliar di 2007. Heri menambahkan, laba bersih naik karena selesainya seluruh proyek pembangunan transmisi gas jalur Sumatera Selatan ke Jawa Barat (South Sumatera West Java/SSWJ) tahun ini. Penyelesaian proyek SSWJ tersebut akan meningkatkan penjualan gas dari sebelumnya 442 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 716 MMSCFD. Menurut dia, pada Maret 2009, pembangunan kompresor di Pagardewa, Sumsel diselesaikan dan jalur paralel Pagardewa-Labuhan Maringgai, Lampung rampung pada Oktober. Dalam RUPSLB yang digelar usai RUPS, disepakati, perubahan susunan dewan direksi dan komisaris PGN yang baru. Sutikno yang sebelumnya Dirut PGN turun menjadi direktur, sedangkan Hendi Prio Santoso yang sebelumnya direktur keuangan naik menjadi dirut. RUPS juga menyetujui penambahan satu direktur yakni M Riza Pahlevi Tabrani. Susunan dewan direksi PGN selengkapnya adalah Dirut, Hendi Prio Santoso, yang didamping lima direktur lainnya yakni Sutikno, Michael Baskoro PN, Bambang Banyudoyo, M Riza Pahlevi Tabrani, dan Djoko Pramono. Sedang, perubahan dewan komisaris adalah masuknya mantan Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Kardaya Warnika, menggantikan Pudja Sunasa yang mengundurkan diri karena telah menjabat Irjen Departemen ESDM. Susunan dewan komisaris PGN selengkapnya adalah Komisaris Utama, TN Mahmud, yang didampingi empat komisaris yakni Kardaya Warnika, Ilyas Saad, Ki Agus Ahmad Badarudin, dan Nenny Miryani Saptadji. Hendi dan jajaran direksi baru lainnya yang sedianya menggelar jumpa pers usai RUPS mendadak dibatalkan dengan alasan tengah melakukan rapat.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008