Solo (ANTARA News)- Personel grup Warna, Sarwana Thamrin, melepas masa lajang dengan menyunting putri KGPAA Mangkunegoro IX, GRAj Agung Putri Suniwati (Menur). Upacara ijab kabul berlangsung Jumat (13/6) siang, kemudian malamnya dilanjutkan upacara adat Jawa "temanten panggih" di Pendapa Mangkunegaran Solo, Jateng. Acara ini juga dimeriahkan dengan tarian Bedoyo Sumirat yang dibawakan sembilan wanita penari, dengan durasi sekitar 30 menit. Tarian sakral ini hanya dipergelarkan pada acara-acara tertentu, seperti perkawinan tersebut. Upacara panggih diawali dengan iring-iringan pengantin pria beserta rombongan keluarga dari pintu masuk Pura Mangkunegaran sisi timur yang dipimpin oleh mantan Gubernur Sulawesi Selatan HZB Palaguna. Sarwana mengenakan pakaian pengantin adat Jawa basahan, sementara itu para pengiringnya memakai pakaian adat Sulawesi Selatan. Dalam iring-iringan pengantin laki-laki ini juga diikuti oleh tama para raja dari Sulawesi serta Sumatera, yang semuanya memakai pakaian kebesaran dari kerajaan masing-masing. Setelah rombongan pengantin laki-laki memasuki di Pendapa Pura Mangkunegaran, mereka berhenti beberapa menit sambil menunggu keluarnya pengantin putri dari Dalem Ageng Mangkunegaran. Diiringi gending "Kodok Ngorek" kemudian dilakukan upacara adat "balangan" lalu menginjak telur terus upacara "kerobongan" dan "kucar-kucur". Setelah upacara adat pengantin Jawa itu dilaksanakan semua, kedua mempelai keluar berjalan kaki dari Dalem Ageng menuju ke tempat yang telah disediakan untuk menyaksikan tarian Bedoyo Sumirat yang dibawakan oleh sembilan wanita penari. Dalam upacara pengantin tersebut berlangsung khitmad yang dihadiri ribuan undangan termasuk mantan Presiden Megawati Soekarnoputri beserta suaminya Taufik Kiemas, Ketua DPR Agung Laksono, dan beberapa kepala daerah di Jawa Tengah, misalnya Bupati Wonogiri Begug Poernomosidi, Bupati Sukoharjo Bambang Riyanto, dan tamu undangan lainnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008