Madiun (ANTARA News) - Belum tertangkapnya Panglima Komando Laskar Islam (KLI) Munarman yang saat ini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) aparat kepolisian, membuat jajaran Polres Madiun dan Ngawi bertindak cepat. Salah satunya dengan melakukan peningkatan pengamanan serta menyebar anggotanya di lapangan. Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Muhammad Zaini, Minggu mengatakan, wilayah Madiun berpotensi untuk menjadi tempat pelarian. Untuk itu, guna mengantisipasi masuknya buronan dari Polda Metro Jaya maka jajaran kepolisian telah meningkatkan koordinasi dengan seluruh angota termasuk koordinasi dengan wilayah yang berbatasan dengan Madiun. "Setelah ada informasi terkait pencarian salah satu orang yang masuk DPO (Munarman red), kami langsung menurunkan anggota hingga pelosok di wilayah Kabupaten Madiun. Yang kami lakukan adalah sebuah antisipasi saja," katanya saat dikonfirmasi. Sudah tahu wajah Munarman Menurut dia, meski pihaknya belum menerima foto terbaru Munarman, namun pihaknya optimistis semua anggota yang saat ini diturunkan di lapangan sudah mengetahui wajahnya lewat tayangan televisi. Sehingga tidak ada yang perlu dipermasalahkan. "Foto tersangka, kami memang belum menerima. Namun semua anggota sudah tahu lewat televisi dan saya sudah menginstruksikan kepada anggota untuk melaporkan bila menjumpai orang yang dicurigai sebagai Munarman," katanya menambahkan. Lebih lanjut ia menjelaskan, selain menurunkan anggota, pihaknya juga mengimbau masyarakat terutama yang berada di wilayah Madiun untuk segera melapor ke petugas jika melihat orang yang mencurigakan dilingkungannya. Pihaknya berharap kerja sama dengan masyarakat bisa dilakukan dengan baik. Hal senada dikatakan pula Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Sujarwanto. Guna mengantisipasi masuknya buronan aparat kepolisian pihaknya telah meningkatkan keamanan terutama di wilayah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Kami sejak beberapa hari lalu sudah menyebarkan anggota ke titik rawan bakal dilalui. Baik berpakaian seragam maupun preman dengan kerja sama unit lain. Saya tidak dapat jelaskan titik-titik atau daerah yang mungkin dilalui bersangkutan," katanya saat dikonfirmasi Menurut dia, pihaknya tidak akan menduga-duga atau beramsumsi jika Munarman yang saat ini menjadi DPO memasuki atau bersembunyi di Kabupaten Ngawi. Yang jelas proses keamanan wilayah merupakan tugas yang harus diembannya. "Peluang seperti saat ini mungkin saja terjadi. Untuk itu, kami telah menyebarkan anggota ke daerah yang berbatasan langsung dengan Jateng. Hal tersebut dilakukan agar Ngawi tetap kondusif," katanya menambahkan. Munarman menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat karena keterlibatannya dalam penyerangan massa AKKBB di Monas oleh Laskar FPI pada 1 Juni 2008 lalu. Akibat peristiwa tersebut, Polda Metro Jaya telah menahan Pemimpin FPI Habieb Rizieq dan beberapa anak buahnya dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Saat ini Munarman menjadi DPO oleh aparat kepolisian.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008