Semarang (ANTARA News) - Calon Gubernur Jawa Tengah Bambang Sadono menegaskan, penolakan dirinya terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah bukan basa-basi, melainkan benar-benar akan dilakukan bila kelak terpilih menjadi orang nomor satu di Jateng. "Gubernur itu dipilih rakyat, bukan ditunjuk oleh Presiden sehingga saya akan memihak rakyat yang telah memilih saya. Semua rakyat menolak kenaikan harga BBM," katanya dalam kampanye pertama Pemilihan Gubernur Jateng, di GOR Satria Semarang, Jumat sore. Sejak pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, Bambang mengaku menolak kebijakan tersebut karena beban masyarakat saat ini sudah sangat berat. "Ada yang mengatakan saya hanya basa-basi. Saya tidak sedang basa basi. Yang terbaik bagi rakyat akan kami lakukan," kata Bambang yang berpasangan dengan Muhammad Adnan, disambut gemuruh ribuan pendukungnya. Tak ragu bela rakyat! Ia menegaskan, dirinya sama sekali tidak ragu membela dan berada di belakang rakyat, apalagi setelah kenaikan harga BBM kondisi masyarakat kian semakin berat dan sulit. Dalam situasi luar biasa sulit seperti sekarang ini, menurut Ketua DPD Partai Golkar Jateng itu, diperlukan cara-cara yang luar biasa pula untuk keluar dari kondisi sulit itu. Bambang tidak menjelaskan bagaimana bentuk penolakan harga BBM bila kelak terpilih menjadi Gubernur Jateng periode 2008-2013, sebab penetapan harga BBM ini memang wewenang pemerintah pusat. Menurut dia, dalam situasi sulit setidaknya ada tiga sektor yang wajib diperhatikan, yakni ketersediaan pangan, keberlanjutan pendidikan anak sekolah, dan terjaminnya kesehatan. Stok beras Jateng, katanya, sebenarnya berlimpah dan tidak pernah kekurangan, namun karena diperdagangkan secara bebas, makanan pokok ini sering tidak berada di provinsi ini dalam jumlah memadai. "Bila kelak kami terpilih akan kami bangun stok pangan di tingkat provinsi. Kami juga mengajak kabupaten/kota membangun stok sama hingga ke tingkat desa dengan lumbung desanya," katanya. Jsngan ada gizi buruk landa Jateng Ia juga berjanji nantinya tidak ada anak putus sekolah dalam situasi sulit seperti ini. "Kami juga memiliki komitmen menjamin kesehatan balita. Jangan sampai ada gizi buruk melanda balita Jateng," katanya. Kampanye hari pertama di Wilayah I secara umum berlangsung aman dan lancar. Lebih dari 100 polisi dikerahkan untuk menjaga kampanye di GOR Satria. "Kalau jumlah peserta kampanye tidak terlalu banyak, ini akan meringankan tugas polisi dan panwas," kata Ketua Panwas Jateng Sriyanto Saputro yang memantau jalannya kampanye terbuka di GOR Satria.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008