Medan (ANTARA News) - Warga Tamil di Kota Medan memprotes penulisan nama Jalan Kampung Keling dan meminta Dinas Perhubungan Medan mengubahnya kembali menjadi Madras Hulu seperti awalnya. "Warga Tamil terhina. Penyebutan apalagi penulisan Kampung Keling pada plang nama jalan atau rambu lalulintas itu kami anggap pelecehan," kata jurubicara masyarakat Tamil Kota Medan, Alegesen Moses, pada pertemuan dengan Dinas Perhubungan Kota Medan yang difasilitasi oleh anggota DPD RI utusan Sumut di Medan, Selasa. Dia mengakui, protes nama Kampung Keling terlambat karena sebutan itu sudah puluhan tahun berlangsung. "Itu memang kesalahan orangtua kami, tapi kami tidak mau lagi itu terjadi. Jadi kami berharap pelestarian terminologi Kampung Madras dan suku atau orang Tamil disosialisasikan atau dilestarikan," katanya. Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Dearmando Purba, menjelaskan pihaknya segera melaporkan dan membicarakan permintaan warga Tamil itu ke Pemko Medan. Pada prinsipnya Dishub setuju perubahan dan sosialisasi sebutan Kampung Keling menjadi Kampung Madras, karena di dalam administrasi negara, yang ada hanya Kampung Madras. Meski demikian dia mengakui, nama Kampung Keling sudah sangat dikenal bukan hanya di Sumut, tapi di seluruh Indonesia dan bahkan di luar negeri. Kawasan itu bukan hanya menjadi pusat jajanan malam, tetapi juga daerah elit, tempat berlokasinya Rumah Dinas Gubernur Sumut. (*)

Copyright © ANTARA 2008