Cirebon (ANTARA News) - Menjelang kenaikan harga BBM, Kilang Minyak Pertamina Unit Pengolahan (UP) VI Balongan, di Kabupaten Indramayu, akhirnya bisa kembali beroperasi setelah mengalami kerusakan pada unit Residu Catalytic Cracking (RCC) pada Jumat, 9 Mei 2008 lalu. "Perbaikan pada unit RCC hari ini selesai dan secara bertahap Kilang Balongan akan kembali memproduksi BBM dan Elpiji," kata Manager Umum Pertamina Unit IV Balongan Tuhirlan Indrajaya di Indramayu, Jumat. Ia menjelaskan, proses kerja unit RCC atau reaktor perengkah residu saat ini mulai tahapan pemanasan dan diperkirakan akan kembali bekerja secara normal dalam empat hari ke depan. "Produksi normal BBM dan Epiji akan tercapai empat hari ke depan dan pasokan kebutuhan untuk wilayah DKI Jakarta, Banten, Jabar dan sebagian Jateng akan kembali normal," katanya. Sebelumnya Kepala Hubungan Pemerintahan dan Masyarakat (Hupmas) PT Pertamina UP VI Balongan, Darijanto, memperkirakan perbaikan memerlukan waktu 18 hari, namun kenyataanya perbaikan bisa dipercepat menjadi 14 hari. Selama ini Kilang Bangongan memasok elpiji 1.300 ton per hari untuk DKI Jakarta 650 ton, Jawa Barat 350 ton dan sisanya untuk distribusi ke Jawa Tengah dan Yogyakarta. Dengan terhentinya produksi itu nilai kerugian Pertamina mencapai miliaran rupiah per hari. Selain masalah gas, perbaikan unit RCC itu berdampak pada produksi polypropeline atau bijih plastik yang juga mengalami gangguan. Sementara untuk BBM, kapasitas produksi Kilang Balongan mencapai 1.200 ton per hari atau memasok 30 persen kebutuhan BBM dalam negeri.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008