Jambi (ANTARA News) - Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa IAIN Sultan Thaha Saifuddin (STS) Jambi bersama warga di gedung Kejaksaan Tinggi (Kejati) menuntut pemberantasan korupsi di Kab. Batanghari, Rabu, berakhir ricuh dan sepuluh mahasiswa jadi korban pemukulan pegawai kejaksaan. Kesepuluh mahasiswa yang dipukul pegawai kejaksaan itu, akhirnya dilarikan kerumah sakit umum setempat, untuk mendapatkan perawatan dan akhirnya mereka diperbolehkan pulang. Kesepuluh mahasiswa dan warga Kab. Batanghari yang kena pukul pegawai Kejati adalah Okta koordinator aksi demo mahasiswa IAIN STS Jambi, Andi Kurnia, Ade, Pandi, Ibnu Arafah mahasiswa IAIN STS Jambi, Mudrika, Pied, Nopriance, Fadil dan Firdaus. Pied salah warga yang terkena pukulan dalam aksi tersebut mengatakan, atas kejadian itu pihaknya sudah melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian untuk membuat laporan pengeroyokan yang dilakukan pegawai kejaksaan. Aksi demo tersebut awalnya berjalan damai namun suasana menjadi panas ketika pihak pendemo minta bertemu langsung dengan Kajati Jambi, Sutiyono SH namun yang menemuinya Asisten Intelejen Kejati Jambi, Charul Amir SH. Suasana semakin panas setelah Asintel Kejati Jambi mempertanyakan izin aksi unjukrasa dari kepolisian dan tiba-tiba kesepuluh para demontrans tersebut diserang dari belakang dengan langsung dipukuli dalam ruangan kejaksaan. Terdesak dan setelah diserang oleh pegawai Kejati Jambi, kesepuluh mahasiswa itu langsung keluar dan membawa teman-temannya kerumah sakit dan melaporkan kejadian tersebut ke Polda. Pihak mahasiswa akan tetap menuntut penyelesaian kasus dugaan korupsi di Kab. Batanghari Jambi senilai puluhan miliar rupiah dan mereka juga akan menuntut Kejati atas pemukulan mahasiswa dan warga yang dilakukan pegawai Kejaksaan. Sementara itu Wakajati Jambi, Herman SH didampingi Kasipenkum Andi Azhari SH mengatakan, membantah pihaknya atau stafnya tidak ada yang melakukan pemukulan dalam aksi demo tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008