Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan komputer dan teknologi informasi (TI) memang sudah merambah sampai ke desa, namun belum dimanfaatkan untuk mengatasi kemiskinan. Dalam pidato pembukaannya pada "Presidential Lecture" bersama pemilik perusahaan piranti lunak raksasa Microsoft, Bill Gates, di Balai Sidang Jakarta, Jumat, Presiden menilai penggunaan TI belum dimanfaatkan untuk mengatasi kemiskinan dan kebodohan. "Di negara berkembang, semakin banyak desa yang mengenal komputer. Tetapi, sedikit yang mengerti, selain hanya untuk bermain dan "chating" lewat internet," tutur Presiden Yudhoyono dalam pidatonya dalam bahasa Inggris. Karena masih banyaknya orang yang tuna TI, kata Presiden, seharusnya teknologi itu juga digunakan untuk memecahkan masalah dan memperbaiki kehidupan manusia di banyak bidang seperti pendidikan dan kesehatan. "Ini sudah kebijakan kita untuk mengembangkan teknologi informasi di banyak bidang," ujarnya. Perbaiki kinerja TI, lanjut Presiden, juga akan digunakan oleh pemerintah untuk memperbaiki kinerja pemerintah. Teknologi informasi saat ini membuat dunia berubah secara cepat dan pasti juga membuat kehidupan manusia berubah, imbuh Kepala Negara. "Perkembangan teknologi di masa lalu memiliki daya untuk mengubah hidup. Semua itu yang membawa kita kepada hari ini," ujarnya. Kegiatan industri yang dihasilkan oleh revolusi teknologi pada masa lalu, lanjut Presiden, telah terbukti membawa masalah lain pada hari ini seperti pemanasan global. Kegiatan industri yang tidak terkendali itu, kata Presiden, bisa jadi membawa kehancuran untuk kehidupan manusia di masa depan. "Tantangan hari ini adalah bagaimana manusia mengatasi kedewasaan teknologi tanpa menghancurkan diri sendiri," ujarnya. Teknologi, menurut dia, sudah sepantasnya digunakan untuk memperbaiki kehidupan manusia dan bukan untuk membahayakan serta membunuh kehidupan. Bill Gates memberikan kuliah umum berjudul "The Second Digital Decades" dalam Presidential Lecture yang dihadiri sekitar 2.500 peserta yang terdiri atas pejabat pemerintah, kalangan pebisnis, dan mahasiswa. Dalam kuliah umum itu, Gates juga berkesempatan bertanya-jawab dengan lima perserta. Selama Presiden Yudhoyono menjadi kepala negara, telah dilangsungkan empat kali "Presidential Lecture", antara lain diberikan Geoffrey Sachs, Direktur Proyek Millenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Millenium Development Goals (MGDs), Nicholas Stern, begawan ekonom Inggris yang sekaligus Penasihat Perubahan Iklim dan Pembangunan untuk Pemerintah Inggris. Selain itu juga pernah hadir mantan Perdana Menteri dan mantan Menteri Keuangan Pakistan, Shaukat Aziz yang menyampaikan tentang pembangunan di Pakistan, dan Muhammad Yunus dari Bangladesh -- Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2006 --, tentang tentang kredit mikro. Kunjungan dua hari Gates di Indonesia, 8-9 Mei 2008, merupakan yang pertama kalinya untuk membalas kunjungan Presiden Yudhoyono ke kantor pusat Microsoft di Seattle, Amerika Serikat, pada 2007. (*)

Copyright © ANTARA 2008