Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meremajakan seluruh bajaj di Jakarta dan menggantinya dengan kendaraan sejenis yang berbahan bakar gas (BBG). "Ada sekitar 15.000 bajaj akan kita remajakan secara bertahap. Satu yang tua kita ganti dengan yang baru," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ketika ditemui seusai pemusnahan 250 bajaj 2-tak berbahan bakar bensin di Pool Terminal Mobil Barang di Jalan Pulo Gebang Jakarta Timur, Rabu. "Kami setuju asal pemerintah beri dukungan, misalnya dengan penurunan suku bunga bank," kata Tarjono. Saat ini, bunga bank sebesar 23 persen flat per tahun, namun Asosiasi menginginkan agar bunga diturunkan hingga sebesar 12 persen per tahun. Selain itu, bajaj baru berbahan bakar BBG yang harganya Rp39,8 juta per unit, juga dinilai masih terlalu tinggi dibanging harga bajaj lama yang Rp18 juta. Gubernur menyebut bahwa harga tersebut tidak mahal jika dibandingkan dengan penghematan yang bisa dilakukan nantinya. "Harga terlalu mahal. Kalau dilihat inisial kapitalnya mungkin dirasakan tinggi. Tapi penghematannya sangat luar biasa. Misalnya 500 bajaj saja bisa hemat subsidi bahan minyak 6,3 miliar pertahun," katanya. Ia juga menyebut bahwa keuntungan juga dapat diperoleh dari biaya operasional yang lebih ringan, apalagi dengan adanya kenaikan BBM. Pendapatnya tersebut didukung oleh salah seorang supir bajaj, Sauri. "Kalau pakai BBM, setengah hari bisa menghabiskan Rp15 ribu. Kalau pakai gas (BBG) setengah hari cuma menghabiskan Rp10 ribu," katanya. Namun ia menyebut masih ada kendala karena stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sekarang jumlahnya masih terlalu sedikit. Selain itu, kendala untuk peremajaan bajaj juga ada karena kapasitas produksi bajaj baru yang masih terbatas. PT Abdi Raharja yang melakukan produksi menyatakan baru sanggup memproduksi 5.000 bajaj hingga tahun 2009. "PT yang menang sekarang ini, yang dapat pekerjaan untuk meremajakan bajaj, mereka sanggup 5.000 unit. Mudah-mudahan berhasil. Kalau dari segi Pemda, makin cepat makin baik," kata Gubernur. Sementara mengenai pendanaan, ia menyebut bahwa Pemprov akan tetap memberikan dukungan. "Kalau soal pendanaan, perbankan akan bantu. Sekarang ini yang belum ada kontinuitas, tapi kita akan jamin program ini berlanjut supaya lebih mudah cari pinjaman," kata Fauzi Bowo. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008