Los Angeles, (ANTARA News) - Guard Los Angeles Lakers Kobe Bryant dinobatkan sebagai pemain terbaik NBA (Most Valuable Player, MVP), Selasa, dan menjadi penghargaan pertama yang diterima pemain itu setelah 12 musim malang melintang di liga. Bryant memiliki rata-rata 28,3 poin; 5,4 assist dan 6,3 rebound dari satu pertandingan musim ini untuk Lakers, yang memiliki rekor 57-25 dan menjadi rekor terbaik di Wilayah Barat. Pemain yang memiliki tinggi 1,98 meter itu, empat kali terpilih sebagai tim utama All-NBA, membawa Lakers memenangi tiga gelar NBA secara berturut-turut sejak 2000. "Ini adalah hari yang indah, hari yang istimewa untuk saya," kata Bryant yang berusia 29 tahun dalam konferensi pers setelah mendapat penghargaan. "Saya merasa sangat, sangat, sangat terhormat bisa berada di sini. "Ini adalah penghargaan untuk seluruh tim. Ini bukan penghargaan individu," tambahnya disusul anggukan kepada seluruh rekan satu timnya yang juga menghadiri konferensi pers. "Hal ini bisa terwujud karena kami semua melakukannya sebagai tim dan saya rasanya tidak cukup bila hanya mengucapkan rasa terimakasih kepada mereka." Pelatih Lakers Phil Jackson, yang juga membawa Lakers menjadi juara NBA setelah menyandingkan Bryant dengan mantan pemain Lakers Shaquille O`Neal dan orang yang mengarsiteki Michael Jordan membawa Chicago Bulls merebut enam gelar NBA, menyanjung Bryant atas dedikasinya. "Saya tidak mengenal pemain lain yang lebih berhak menerima penghargaan ini," kata Jackson. "Saya belum pernah mengetahui pemain lain yang telah bekerja keras untuk mencapai apa yang telah ia capai di pertandingan ini." Penghargaan tersebut juga menandai tahun penuh emosi bagi Bryant yang pernah meminta dijual sebelum akhirnya memikirkan kembali hal tersebut karena mengalami dua musim yang membuat dirinya sempat merasa frustrasi. Ia memimpin NBA dalam pengumpulan skor namun timnya terlempar di awal babak playoff, demikian diwartakan Reuters. "Hal tersebut adalah neraka dalam satu tahun." kata Bryant. "Untuk melihat perkembangan pemain muda kami dan melihat mereka memasuki level elit, dan akhirnya memenangi Wilayah Barat, hal tersebut membuat perasaan mereka campur aduk," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008