Banda Aceh (ANTARA News) - Direktur Crisis Management Initiative (CMI), Martti Ahtisaari yang juga mantan Presiden Finlandia, meresmikan pembukaan Kantor International Peacebuilding Alliance (Interpeace) Aceh, yang bertugas memantau proses perdamaian, setelah ditinggalkan tim Aceh Monitoring Mission (AMM). Peresmian Kantor Interpeace Aceh itu berlangsung sederhana yang ditandai dengan pembukaan selubung nama yang berada di pintu gerbang kantor yang berada di Jl Sultan Alaidin Mansyursyah Kawasan Peuniti di Banda Aceh, Selasa. Pembukaan kantor yang juga bekerja sama dengan Indonesian Peace Institute (IPI) itu disaksikan Direktur IPI, Dr Ulla Nuchrawaty dan Direktur Interpeace Aceh, Juha Cristensen. Ahtisaari yang juga Direktur Interpeace Internasional itu datang ke Aceh untuk memantau proses perdamaian yang memasuki tahun ketiga. Ia berkesempatan berkunjung ke Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Tengah, dan terakhir di Banda Aceh. Sebelum meresmikan Kantor Interpeace Aceh, Ahtisaari melakukan pertemuan dengan sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pada pertemuan itu, ia mencari masukan dari kalangan LSM, berkaitan dengan kelangsungan perdamaian di Aceh. Ulla Nuchrawaty menyatakan pada prinsipnya Ahtasaari minta kepada elemen masyarakat untuk tetap berkomitmen mendukung jalannya perdamaian di Aceh, termasuk IPI dan Interpeace Aceh. Ia menyatakan, keberadaan Interpeace di Aceh untuk memelihara dan menumbuhkan perdamaian yang sedang berjalan. "Jadi, tugas kita bagaimana proses perdamaian di Aceh ini bisa berjalan langgeng, dengan memberikan masukan-masukan kepada pemerintah, seperti potensi-potensi kekerasan yang bisa merusak perdamaian," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008