Surabaya (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sutiyoso mengatakan, mental dan motivasi atlet menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan tim Indonesia pada kejuaraan bulutangkis Piala Thomas dan Uber di Jakarta, 11-18 Mei 2008. Hal itu disampaikan Sutiyoso kepada wartawan di sela-sela menyaksikan kejuaraan bulutangkis Indocock Piala Walikota di GOR Sudirman Surabaya, Rabu. "Untuk perebutan Thomas, secara kualitas sebenarnya kekuatan negara pesaing kita hampir seimbang, tinggal kesiapan mental dan motivasi para atlet. Tapi kalau untuk tim Uber, kita memang masih harus banyak berbenah," ujarnya. Sutiyoso juga memanfaatkan kehadirannya di Surabaya untuk meminta dukungan moral dan doa dari masyarakat serta insan bulutangkis terhadap perjuangan Tim Thomas dan Uber Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Bang Yos itu mengatakan Tim Thomas memang ditargetkan merebut juara, sementara Tim Uber hanya dibebani target tembus semifinal. Pesaing untuk merebut Piala Thomas tidak hanya datang dari Cina, tapi juga Malaysia, Korea Selatan dan Denmark. "Tapi sebagai komandan, saya tetap minta Tim Uber juga bisa juara," tambah Bang Yos yang telah menyiapkan bonus khusus jika mampu merebut Piala Thomas dan Uber. Meski tampil di kandang sendiri, Bang Yos menilai perjuangan Tim Thomas dan Uber Indonesia tidaklah mudah. Selain persiapan fisik, PBSI juga terus mengasah mental dan motivasi bertanding para atlet. "Fisik dan teknik sudah tidak ada masalah. Sekarang ini, tim pelatih terus berupaya memompa semangat dan motivasi para atlet. Bahkan sepekan sebelum berlaga, seluruh anggota Tim Thomas dan Uber akan dikarantina di Hotel Sultan Jakarta, tidak lagi di Cipayung (Pelatnas)," tegasnya. Bang Yos juga menegaskan bahwa komposisi Tim Thomas dan Uber Indonesia merupakan yang terbaik dan diputuskan melalui evaluasi dari berbagai kejuaraan selama setahun terakhir. Ia juga meminta masyarakat tidak lagi mempersoalkan pencoretan ganda putra peringkat tujuh dunia, Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto dari tim Thomas dan diganti pasangan Joko Riyadi/Hendra AG dan pasangan baru Candra Wijaya/Nova Widianto. "Masyarakat perlu tahu, kalau prestasi dan penampilan Luluk/Alvent selama dua tahun terakhir terus menurun dan itu sudah dievaluasi. Saya yakin pasangan Joko/Hendra dan Candra/Nova punya prospek bagus," tambah Bang Yos. Secara terpisah, pelatih Puslatda Jatim dan juga PB Suryanaga Surabaya, Aji Santoso menyatakan pencoretan Luluk/Alvent dari anggota tim Thomas merupakan perjudian besar yang dilakukan manajer tim Lutfi Hamid dan PBSI. "Secara mental dan kemampuan, Luluk/Alvent masih lebih baik dibanding Joko/Hendra. Bahkan Luluk/Alvent sebelumnya pernah memperkuat tim Thomas. Saya pesimistis Piala Thomas bisa direbut," katanya. Faktor penurunan prestasi, lanjut Aji Santoso, tidak bisa dijadikan ukuran untuk mencoret pasangan Luluk/Alvent. "Apa pasangan Joko/Hendra dan Candra/Nova prestasinya juga lebih bagus," tambahnya. Pelatih Tim PON Jatim, Ferry Stewart menambahkan nomor ganda akan menjadi penentu keberhasilan tim Indonesia dalam merebut poin dari lawan-lawannya. "Untuk nomor tunggal, praktis hanya Taufik Hidayat yang akan menjadi jaminan merebut poin, meski saya tidak mengecilkan kemampuan Sony dan Simon Santoso. Poin lainnya tentu harus diamankan dari nomor ganda," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008